Chapter 54

4 1 0
                                    

Setelah Yoongi membenarkan posisi kursi roda Juyeon di tempat saksi ia bergabung dengan yang lainnya untuk segera duduk di bangku audienc yang sudah sejak awal disana.

"Hyung kukira kau akan datang di last minute," bisik Hoseok.

"Awalnya begitu, tapi kurasa jika lebih cepat kesaksian kita bertiga akan benar-benar menjatuhkannya saat ini juga," jawab Yoongi.

"Kepercayaan dirimu aku suka," ucap Namjoon dengan bangga, "Tapi, apa kalian sudah menemui bukti lainnya?"

"Riwayat kesehatan Juyeon sudah menjawab semuanya, bahkan sampai riwayat ku dan Hoseok juga sudah ada semuanya di jaksa Park," jelas Yoongi.

"Untungnya aku meminta salinannya," ucap Kei dengan tersenyum lega.

Yoongi menganggukkan kepalanya, "Sungah bagaimana dengan Jiae dia masih belum tahu kan?"

Sungah menggeleng, "Jiae, Soobin dan Yein masih di ruangan khusus dan tidak boleh hadir di persidangan ini karena mereka masih di anggap saksi penting yang mana mungkin suatu saat dibutuhkan kesaksiannya jadi mereka di jaga ketat,"

"Persidangan perihal penyuapan dan kebusukkan sekolah sudah selesai dengan aman," ucap Namjoon, "Namun sayangnya Jiae harus menjalani masa percobaan di penjara selama enam bulan,"

Yoongi diam, bohong kalau ia tidak tahu perihal hukuman itu. Dia polisi sudah pasti ia tahu apa yang dilakukan oleh Jiae adalah kesalahan.


[Dalam perundang-undangan barang bukti adalah sebuah hal yang wajib di lampirkan untuk memperkuat tuntutan oleh jaksa. Dan jika ada yang menyembunyikannya itu dapat dianggap sebagai tindak pidana, yang mana mendapatkan hukuman selama paling lama sembilan bulan atau dengan denda.]


"Namun karena dia akhirnya membantu polisi untuk menyelidiki ini jadi ia mendapatkan keringanan yang mana seharusnya ia di penjara selama kurang lebih sembilan bulan sampai setahun, berkurang jadi enam bulan," ucap Sungah.

"Karena ia sudah menyerahkan diri dan memberikan semua bukti yang ia punya, dan juga hukumannya akan berkurang jika ia berkelakuan baik selama dalam masa percobaan dipenjara nanti," timpal Namjoon.

"Lalu bagaimana denganmu, kau kan juga termasuk dalam staf sekolah tersebut bukan?" Tanya Hoseok dengan begitu hati-hati.

Sungah tersenyum tipis, "Karena aku tidak tahu menahu perihal cctv dan semua bukti jadi aku hanya di anggap sebagai staff biasa yang memang bekerja disana," jelas Sungah.

Mendengar itu Hoseok benar-benar tersenyum lega, setidaknya Sungah tidak terseret dalam hal tersebut. Sungah membalas senyuman Hoseok dengan begitu tenangnya.

"Ayo fokus pada sidang, jika ingin lovely dovey nanti saja ada waktunya," ketus Kei setengah berbisik.

"Jadi kapan kau akan menemui Jiae?" Tanya Sungah

"Maybe, setelah selesai sidang," jawab Yoongi singkat tanpa melirik Sungah dan hanya focus menghadap depan.

Kini baik Yoongi dan Hoseok yang sudah duduk didepan Kei, Sungah dan Namjoon hanya focus ke persidangan yang mana part paling di tunggu-tunggu datang.

Semuanya terdiam dan masih focus pada Juyeon yang sepertinya tengah menyiapkan jawaban yang tepat untuk kesaksian perihal sekolah dan kelas yang ia maksud tadi.

"Perihal kelas, aku mengajar dan menjadi wali kelas di sekolah tersebut yang saya kira kasusnya sudah ditangani lebih dulu sebelum kasus ini, Yang mana berisi anak-anak yang memilki hak istimewa,"

"Hak istimewa? Bagaimana cara kerjanya hak istimewa itu?" Tanya Jaksa.

"Mudah saja selagi dapat menyuap dengan harga yang mahal akan semakin aman anak tersebut,"

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang