Chapter 14

48 9 12
                                    

04.30 KST


Selama semalaman Yoongi berada di tepat persembunyian ini, ia masih dengan tempat yang sama, hanya posisinya yang berubah menjadi setengah tertidur di sofanya itu. Dari arah salah satu kamar ada pergerakan di gagang pintu dan menampakkan seorang laki-laki yang tak lain dan tak bukan adalah Choi Saem, atau Bomin.

Yoongi yang memiliki kuping yang sangat amat peka, ia terbangun dan langsung memposisikan dirinya duduk tegap di atas sofa itu. Ia menatap Bomin dengan tatapan hangat.

"Kau sudah bangun?" 

Keduanya bertanya secara bersamaan, membuat Yoongi dan Bomin terdiam beberapa menit lalu tertawa pelan dengan kebetulan mereka ini.

"Apa kau akan berangkat kerja sepagi ini?" tanya Bomin

Yoongi mengangguk "ya, karena dari sini memakan waktu cukup lama di perjalanan, Bomin-sii apa aku boleh menanyakan sesuatu padamu?"

Bomin tersenyum lalu mengangguk sebagai respon dari pertanyaan Yoongi "tanya kan saja aku akan mencoba mengingat dan menjawab semuanya"

"Menurutmu siapa lagi yang menjadi dalang dari kasus penggelapan uang dan juga jual beli murid di sekolah itu?"

Bomin sedikit terdiam, ia seperti menggali apa yang ada dalam ingatannya. "aku juga kurang yakin, tapi aku merasa ada pihak luar yang juga memperkuat ini"

"maksudmu pihak luar, berarti ada yang juga ikut campur begitu?" tanya Yoongi yang makin penasaran dengan penjelasan Bomin.

"Iya, seperti ada pihak luar yang menjadi tameng atau penghalang untuk memecahkan kebusukkan mereka. entah dari pihak pemerintahan atau pihak pengadilan" Jelas Bomin "karena mereka selalu saja lolos dari kejaran hukum atau pun baunya saja tak tercium"

Yoongi terdiam, ia setuju dengan apa yang baru saja di jelaskan Bomin. Jika di pikir-pikir memang ada benarnya juga kalau bukan karena ada campur tangan suatu lembaga yang besar maka tak akan tersimpan sebegitu rapih.

"Dan aku juga melihat ada beberapa kali pertemuan setiap malam Rabu, dimana akan ada beberapa orang tua murid yang mendapatkan hak istimewa itu dengan beberapa petinggi penting, aku agak lupa apa saja yang di bicarakan setiap malam rabu itu. Tapi kemungkinan tentang kerja sama dan kesejahteran semua yang ikut andil di dalamnya" Jelas Bomin lagi dengan sangat gamblang.

Yoongi terdiam dengan apa yang di jelaskan oleh Bomin. Semuanya terasa tak nyata namun mungkin saja memang terjadi. Seketika Yoongi teringat satu hal yang bahkan baru saja terlintas dari otaknya setelah Yoongi melihat ponselnya yang begitu banyak pesan dari rekannya Hoseok.

"Hari ini, apa kemungkinan hari ini akan ada pertemuan itu?" tanya Yoongi "atau ada hari atau minggu special untuk menentukan itu?"

Bomin sedikit berfikir dengan pertanyaan yang di ajukan oleh Yoongi. Ada benarnya juga jika tidak ada sangkut paut dari orang lain terutama yang memiliki kuasa pasti akan lebih cepat terkuak kebusukan sekolah ini.

"Pertemuan itu akan di lakukan di minggu terakhir atau minggu kedua setiap bulan, jadi minimal ada 2 kali pertemuan. Kecuali jika ada hal yang mendesak biasanya akan di lakukan beberapa kali pertemuan dalam sebulan" Jelas Bomin lagi

"sebentar, apa yang kau maksud dengan hal mendesak, memangnya ada hal seperti itu? Apa ada hal semacam itu?" Tanya Yoongi dengan nada tak percaya "JIka 2 kali dalam sebulan dan terjadi di minggu kedua dan pada minggu keempat setiap bulan, itu tandanya jatuh pada hari ini bukan, hari ini adalah hari rabu terakhir di bulan ini bukan?"

Bomin berfikir sejenak, mendengar perkataan Yoongi ia membelalakkan matanya karena teringat sesuatu "ah ya kamu benar, dan kemungkinan besar di antara guru yang ikut pasti akan di utus menjadi panitia untuk sekedar penyambutan atau yang ikut diskusi dalam pertemuan itu"

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang