Kini baik, Hoseok, Sungah dan Yoongi ketiga nya masih berdiam diri dengan apa yang ia terima perihal perkataan Yein dan Soobin barusan. Karena bell sekolah sudah berbunyi Hoseok dan Sungah meminta Yein dan Soobin untuk pulang, mereka mungkin akan bertemu atau akan melakukan diskusi nanti saat Hoseok atau Sungah menghubungi keduanya.
"Huft" Sekali lagi Hoseok membuang nafas beratnya, "Jadi mereka sudah tahu kita siapa?"
Yoongi menggeleng pelan, "Mereka masih berspekulasi dengan pemikiran mereka."
"Mereka berfikir bahwa kalian adalah Spy intel atau Detektif, jadi mereka belum tahu kalian berdua spesifiknya apa" Sungah menimpali.
"Kalau kau menganggap kami apa?" Hoseok bertanya pas Sungah yang tengah membuat teh.
Sungah berhenti sejenak dari kegiatannya dan melihat kearah Hoseok yang tengah menunggu jawabannya dan sekilas ia melihat kearah Yoongi yang tengah memejamkan mata yang entah sedang tidur atau sedang memikirkan apa.
"Aku?" Sungah menjeda perkataanya sembari menyelesaikan pekerjaannya, bahkan ia meletakkan dua gelas tepat di depan Hoseok dan Yoongi secara bersamaan, "Aku hanya menganggap kalian detektif, mungkin"
"Ya anggaplah seperti itu saja" Yoongi tiba-tiba bersuara disela-sela kegiatan tidurnya itu, "Aku akan pergi sekarang" dan detik itu juga Yoongi mulai bergerak dengan atau tanpa persetujuan dari dua orang yang masih berada di dalam ruangan yang sama dengannya saat ini.
Hoseok dan Sungah hanya melihat kepergian Yoongi sampai pintu tertutup dengan sangat baik, walaupun Sungah akan menguncinya untuk berjaga-jaga. Jadi jangan berpikir macam-macam dulu kalian semua.
Hoseok menyesap teh yang di buat oleh Sungah itu sedikit demi sedikit. Setelah kepergian Yoongi hanya keheninganlah yang menyelimuti keduanya, Hoseok sibuk dengan pikirannya sedangkan Sungah menunggu Hoseok mengatakan satu atau beberapa patah kata setidaknya.
"Menurutmu apa yang harus aku lakukan?" Hoseok mengeluarkan suaranya di dalam keheningannya ini.
Sungah terdiam beberapa saat dengan menatap Hoseok, "Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan jika itu perlu, namun jika itu tidak perlu dan memang tidak harus di kerjakan lebih baik tinggalkan".
Hoseok kembali terdiam, kali ini ia menghelas nafasnya berat. "Kau tahu ini misi yang sangat berat dan kemungkinan saja bisa beresiko untuk kau, Soobin, dan Yein" Hoseok menjeda perkataannya, "Bisakah kau melarang kedua anak itu dan mundur?"
"Aku akan melarang mereka ikut secara langsung, tapi apa kau yakin dengan kalian berdua saja itu cukup?" perkataan Sungah kali ini sedikit tegas bahkan membuat Hoseok sekali lagi terpaku dan terdiam dengan apa yang ia dengar.
Dan untuk kesekian kalinya Hoseok menghela nafasnya lagi, "Sungah-ah" Hoseok memanggil Sungah dengan suara setengah paraunya.
"Kau butuh apa? Pelukkan atau sekedar sandaran?" seakan mengerti apa yang sedang di butuhkan oleh Hoseok, Sungah menawarkan apa yang ia bisa berikan kepada Hoseok untuk setidaknya membuat masalah yang ia pikirkan saat ini sedikit menghilang.
Tanpa menjawab Hoseok sedikit berdiri untuk meraih tangan Sungah. Ia menariknya perlahan dan menuntun Sungah untuk duduk tepat di sampingnya, dalam hitungan detik Hoseok menjatuhkan kepalanya tepat di pundak Sungah.
Ia memejam kan matanya, "Biarkan untuk beberapa saat dulu seperti ini ya", Sungah hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.
Setidaknya waktu ini lah yang memang di butuhkan oleh Hoseok, diam dan menenangkan dirinya di tengah kesemerautan yang ada. Sungah mengerti dengan apa yang di rasakan dan di pikirkan oleh Hoseok sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission ✔️
FanfictionApa yang kalian pikirkan soal sekolah? Jika kalian berfikir tempat yang membosankan dan melelahkan mungkin iya, tapi bagaimana jika sebuah sekolah tersebut menyimpan rahasia yang sangat amat besar? Apa kalian akan mencoba mengungkapkannya? Atau hany...