Sekitar 15 menit berlalu Yoong dan Jiaei kini sudah bersama di dalam ruang rapat, ia baru mereka berdua. Sebenarnya rapat akan di adakan sekitar pulang sekolah yang berarti sekitar setengah jam sampai sejam lagi dari sekarang.
Awalnya Yoongi memberikan saran agar Jiae menenangkan dirinya dulu alias berdiam diri dulu di atap sekolah, namun ia justru menolak dan langsung pergi ke ruang rapat dimana masih terkunci dan gelap, karena Jiae memiliki kuncinya jadi ia langsung membukanya.
Saat masuk Jiae langsung menyalakan lampu dan beberapa kali mengecek keadaan ruangan, entah dari jumlah kursi, posisi meja dan beberapa keperluan seperti snack atau semacam minuman untuk rapat nanti.
Sedangkan Yoongi saat ia memasuki ruangan, ia pertama kali menutup pintu kembali, ia sempat melihat ke arah atas ruangan bagian pojok ruangan dan juga beberapa bagian kecil yang kemungkinan besar akan di letakkan sebuah penyadap dan juga CCTV.
"Hanya ada satu CCTV, namun tidak menyala ketika kita akan mengadakan rapat dari asosiasi ini" ucap Jiae yang langsung membuat Yoongi terkejut.
Sedari tadi sebenarnya Jiae sudah memperhatikan Yoongi, sejak masuk ruangan atau lebih tepatnya saat ia datang ke atap Jiae sudah memperhatikannya. Awalnya mungkin aneh karena Yoongi yang ia kenal sebagai Kyunggi ini atau Jeon Saem ini jarang sekali berkomunikasi dengan siapapun semenjak masuk, kecuali dengan dirinya.
Terlebih kejadian di atap tadi yang membuat Jiae sangat amat terkejut dengan perilaku Kyunggi yang sangat amat membuatnya terkejut sekaligus nyaman. Munafik jika ia tak nyaman berada di dalam pelukan seorang Kyunggi alias Yoongi. Pelukan yang sama ia rasakan dulu dengan orang sangat amat berarti baginya dulu, namun kali ini dengan orang yang berbeda.
"Bagaimana kau bisa yakin?" Tanya Yoongi pada Jiae "jelas-jelas di bagian kanan atas dan kiri dekat dengan lemari itu ada cctv"
"Aku yang mematikannya. Semua sistem di sekolah ini aku yang atur" Jawab Jiae gamblang "setiap rapat mengenai asosiasi ini pasti akan di atur demikian"
"Kenapa?"
"Agar jika terjadi sesuatu dan mengharuskan polisi yang menangani tidak akan ada barang bukti" Jawab Jiae lagi yang kini sudah duduk tepat di salah satu kursi yang tersedia disana.
Yoongi terdiam dengan penjelasan Jiae, segampang itu mereka menghilangkan barang bukti dan segampang itu pula mereka melancarkan aksi mereka dan rahasianya hanya satu yaitu menghilangkan jejak cctv.
"Lalu jika ada kejadian yang mencurigakan menurut polisi di luar dari ruangan ini, bagaimana? Terlebih semua ruangan bahkan lorong pun memiliki cctv bukan"
"Gampang tinggal menghilangkan semuanya, entah di hapus atau di simpan di bagain yang privasi" Jawab Jiae dengan enteng
"Maksudnya?"
"Iya misal di ponsel kan biasanya ada yang dual space yang dimana satunya adalah untuk publik yang satunya adalah privasi maka kami menyimpan itu semua di tempat yang khusus untuk privasi"
Bak tersambar petir, Yoongi langsung terdiam dengan apa yang menjadi penjelasan Jiae. Ia tak menyangka jika Jiae yang ia kenal dulu sangat amat baik hati justru sekarang menjadi sangat amat jahat dan berhati dingin. Semudah itu ia melontarkan jawaban yang dimana seharusnya ia berfikir atau lebih tepatnya berhati-hati saat menjawab pertanyaan itu.
"Jadi maksudmu, kau bertugas untuk menghapus semua bukti jika ada pemeriksaan atau audit?" Tanya Yoongi dengan nada datar walaupun dalam hatinya bergemuru, seakan ia berharap jika itu tidak benar-benar kerjaan Jiae.
Jiae mengangguk mantap "Bahkan penyadap di apartemen kau dan Kim saem aku sendiri yang memasangnya, walaupun butuh bantuan orang lain untuk masuk kesana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission ✔️
FanfictionApa yang kalian pikirkan soal sekolah? Jika kalian berfikir tempat yang membosankan dan melelahkan mungkin iya, tapi bagaimana jika sebuah sekolah tersebut menyimpan rahasia yang sangat amat besar? Apa kalian akan mencoba mengungkapkannya? Atau hany...