Chapter 47

2 1 0
                                    

"Jika sudah selesai aku akan menjawabnya," sela Sungah.

Hoseok terdiam akhirnya beberapa saat setelah meluapkan apa saja yang ia ingin tanyakan, sedangkan Sungah masih diam beberapa detik untuk mempersilahkan Hoseok jika ingin menambahkan sesuatu.

"Yang pertama kenapa ada tiga kandidat terdakwa, itu sudah jelas Seokjin dalang. Namun seperti yang pertama aku katakan bahwa ayah Jisoo adalah dalang juga yang menyuntik dana perihal suap menyuap,"

"Lalu soal Jisoo pun kau sudah tahukan bahwa dia memerintahkan untuk membunuh orang," ujar Sungah, "Kau harus tahu ketiga temannya juga ia habisi dengan tangannya sendiri,"

"eits, jangan bicara dulu aku belum selesai," cegah Sugah saat melihat Hoseok sedikit membuka mulutnya seakan ingin bertanya sesuatu.

"Yang terakhir aku tidak tahu kenapa ada nama rekanmu disitu dan aku tidak tahu soal antek-antek lainnya, kalau soal itu sudah pasti jawabannya ada di pihakmu coba tanya kaptenmu,"

Setelah mengatakan itu Sungah terdiam sejenak dan meneguk minumannya, jangan tanya minumannya dapat dari mana. Ingat kata Hoseok tadi sudah tersedia semuanya disini bahkan hingga baju ganti Sungah untuk dua hari kedepan.

"Ah ya aku lupa perihal yang terakhir kau pasti tidak akan tahu," ucap Hoseok, "Lalu kau bersedia untuk menjadi saksi?"

Sungah menganggukkan kepalanya, "Bukan hanya aku, Jiae, Soobin dan Yein juga,"

"Yein? Apa dia yakin dia bisa? Diakan saksi akan kematian Kim Mingyu dan beberapa kecurangan disekolah," ucap Hoseok dengan khawatir.

"Dia siap, kau harus tahu Yein sudah mau ke ahlinya jadi aman, kalau kata Psikolog dan dokter Psikiatrinya dia aman untuk menjadi saksi," ucap Sungah.

"Tapi harus didampingi bukan?" tanya Hoseok memastikan.

Sungah mengangguk, "Dia akan menjadi saksi bersama dengan Soobin untuk kasus Jisoo. Kalau perihal masalah penyuapan dan segela macamnya kemungkinan hanya aku dan Jiae saja,"

"Sebentar? Bukankah Jiae juga kunci seperti Yein? Bahkan ia menyimpan semua cctv dan menghilangkannya bukan?" Hoseok bertanya sekali lagi.

"Ya kau benar, ia sudah siap akan menerima hukuman apa nantinya, yang penting ia ingin lepas dari ini semua," jelas Sungah.

"Lalu bagaimana dengan Sekolah?" tanya Hoseok lagi.

"Yang pastinya ditutup oleh pihak pendidikan, tapi kami akan meluluskan anak-anak kelas tiga dulu setelahnya kelas satu dan dua akan di pindahkan sesuai dengan keinginan orang tua," jelas Sungah lagi.

Hoseok terdiam sejenak dengan apa yang ia dengar, sedikit merasa tidak enak hal ini menjadi berimbas kebanyak pihak. Tapi mau bagaimana lagi jika tidak begitu hal ini akan terus berlanjut sampai keketurunan berikutnya.

"Maaf membuatmu kehilangan pekerjaan," ucap Hoseok dengan nada menyesalnya.

"Tidak, justru aku bersyukur karna kau dan tim mu semua kebenaran terungkap. Jangan sedih aku dan Jiae sudah diterima disalah satu akademi belajar kok jadi ya mungkin kami akan mengajar ringan dulu sebelum akhirnya kembali kerutinitas sekolah lagi," jelas Sungah dengan sangat lapang.

"Terimakasih sudah mau menjadi saksi ya, aku rasa kau akan terkejut dengan beberpa tuntutan Seokjin yang begitu banyaknya," ucap Hoseok secara tiba-tiba.

"Selain perihal keikutsertaannya dalam kasus sekolah apa ada lagi?" tanya Sungah penasaran.

"Banyak yang jelas nanti akan terungkap semuanya secara gamblang dipersidangan," jawab Hoseok.

Sungah melihat jam yang melingkar di tangannya sebentar, "Ku rasa sudah waktunya kau istirahat, kau mau ku bantu untuk membaringkan tubuhmu atau tidak?"

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang