Secret Mission ✔️

Chapter 57

"Aku tidak begitu ingat awalnya, yang jelas saat kami sedang berkumpul di ruang keluarga secara mengejutkan pintu kami digedor dengan sangat kencangnya,"

Baik jaksa, hakim dan pembela sepakat tidak akan memotong cerita kesaksian Hoseok sampai benar-benar ia berhenti dan merasa cukup memberikan kisahnya sekilas. Hanya dengan memberikan kode saling bertukar tatapan yang sudah pasti di lakukan oleh sang hakim.

"Yang jelas detik berikutnya ayah memintaku, ibu dan nuna untuk masuk kedalam kamar atau setidaknya bersembunyi di tempat yang aman,"

Hoseok menceritakan beberapa awal mula yang ia ingat tentang kejadian, sampai dimana ia mulai melihat satu persatu keluarganya habis, di habisi dengan senapan kedap suara. Namun suaranya masih bisa terdengar didalam ruangan.

"Aku tidak begitu ingat detailnya seperti apa, yang jelas aku melihat Ibu dan ayah ditembak terlebih dulu. Dan nuna terakhir, alasan nuna menjadi korban terakhir adalah, karena ia melindungiku,"

"Kami bersembunyi dikamar yang sama, namun nuna menuruhku untuk bersembunyi di bawah tempat tidur dan dia lari keluar untuk setidaknya menyelamatkan Ibu dan Ayah, tapi naasnya saat nuna membuka pintu ia justru langsung menjadi sasaran penembakkan selanjutnya,"

Mendengar kisah yang begitu tragis yang dialami oleh Hoseok membuat Sungah meneteskan air matanya. Bukan hanya Sungah seisi ruang sidang hanya bisa terdiam dan empati dengan apa yang menimpa Hoseok saat kecil.

"Yang mulia saya tidak ingin melakukan pemeriksaan silang," ucap Jimin tegas.

"Kau siapa bisa memerintah seenaknya?" ucap sang pembela dengan membara,

Tidak ada jawaban dari Jimin, ia hanya diam dan langsung berjalan kearah meja yang tepat berada didepan hakim dan memberikan beberapa catatan medis perihal Hoseok, agar ditampilkan di layar proyektor yang sudah tersedia.

"Karena ini," tunjuk Jimin dengan lantang.

"Hoseok mengidap amnesia disosiatif/amnesia psikogenik, yang mana membuat pengidapnya tidak mengingat apapun yang membuatnya trauma selama masa hidupnya,"

[Amnesia disosiatif/amnesia psikogenik adalah hilangnya memori episodik yang dapat berlagsung selama berjam-jam/berhari-hari/bahkan bertahun-tahun yang disebabkan oleh trauma. Dalam kasus ini kempamuan untuk mengingat akan kembali normal, namun ingatan tentang peristiwa yang mengejutkan psikologis mungkin tidak akan pernah kembali sepenuhnya (Sumber, alodokter)]

"Dan alasan saya tidak mau ada pemeriksaan silang karena penyakitnya ini, sudah pasti pihak pembela akan menyerang keterbatasan ingatan Hoseok ini sebagai alat untuk membela pelaku dan memojokkan Hoseok,"

"Ah satu lagi, ini adalah data Hoseok setelah kejadian yang mana ia tinggal di sebuah panti asuhan, jika kalian bertanya mengapa umurnya saat ini lebih tua empat tahun dari data kejadian, karena dia yang tidak mengingat perihal dirinya saat itu dan kebetulan juga entah kenapa data pribadi akan dirinya yang asli tidak ditemukan dimana-mana,"

Jimin menjelaskan semuanya dengan sangat jelas bahkan sampai kelatar belakang Hoseok setelah kejadian. Dan hal inilah yang disetujui oleh hakim untuk tidak akan diadanya pemeriksaan silang untuk kesaksian Hoseok.

"Kau ingin menyampaikan sesuatu lagi yang kau tahu Hoseok?" tanya Jimin pada Hoseok dengan nada yang perlahan namun tetap tegas.

"Ada, saat nuna di tembak aku menatap mata nuna yang sudah mulai sayu karena tertembak, aku tidak tahu pastinya berapa tembakan tapi yang jelas darah nuna cukup banyak. Mata nuna seolah-olah menatapku untuk tidak keluar dari tempat persembunyian, namun secara bersamaan aku  melihat ada langkah kaki yang tegap ingin berjalan kearah kamarku itu, awalnya nuna masih menghalau dengan menarik bahan celana itu dengan sekuat tenaga yang tersisa, namun itu semua sia-sia karena kaki itu melepaskan diri dari tangan nuna dan menginjaknya,  tak berselang lama langkah kaki tegak itu dihalangi oleh sepasang kaki yang menggunakan celana jeans yang sampai saat ini aku tidak tahu siapa orangnya karena saat itu pikiranku kalut dan hanya bisa melihat kaki mereka,"