Chapter 59

3 0 0
                                    

Namun hakim utama memberikan kode untuk tenang, dan kini bergantian dengan ia yang mengambil alih mic yang tadi digunakan untuk mengumumkan hasil hukuman Kim Seokjin.

"Untuk detektif Min Yoongi dengan ini kami juga akan memberikanmu hukuman karena selama ini kau sudah menyembunyikan fakta yang sesungguhnya" ucap hakim dengan tegas.

"Dan juga saat bersaksi dahulu kau lebih memilih bungkam. Jadi hukumanmu adalah penurunan jabatanmu menjadi keanggotaan kepolisian biasa, yang mana kau bukan lagi anggota dari tim divisi criminal"

Mendengar itu Yoongi menghela nafasnya dan langsung menganggukkan kepalanya beberapa kali tanda ia menerimanya. Sudah sepantasnya hukuman ini ia dapatkan.

"KENAPA DIA TIDAK DIHUKUM ATAU SETIDAKNYA MEMBUSUK DIPENJARA. KENAPA HANYA AKU YANG MULIA?" Tiba-tiba saja Kim Seokjin berteriak.

"BAHKAN DIA SEHARUSNYA MENJADI SAKSI IA SEAKAN-AKAN TIDAK TAHU APA YANG TERJADI BUKAN, SECARA TIDAK LANGSUNG BUKANKAH IA SEPERTI ANTEK-ANTEK SAYA?"

Seketika ruang sidang kembali ricuh bahkan lebih ricuh dari sebelumnya, jika penjaga tidak cepat mengambil tindakan sudah sangat dipastikan bahwa Seokjin akan melayangkan pukulan pada Yoongi.

Bahkan satu botol minum sudah terlempar tepat mengenai dada Yoongi, karena secara reflex semua orang berdiri sesaat Seokjin berteriak. Hoseok sudah hampir maju menuju Yoongi namun ditahan oleh Juyeon dan juga Sungah.

Pasalnya tanpa Hoseok kesana sudah ada Jimin yang entah sejak kapan sudah berdiri sedikit lebih maju dari Yoongi berdiri dengan tatapan nyalang pada Seokjin.

"Tetap saja kau kepala dari segala kasus yang ada, jadi nikmati saja hukumanmu" ucap Jimin dan hal itu disetujui oleh seluruh audienc disana.



Tok Tok Tok




Hakim mengetuk tiga kali palunya sebagai peringatan untuk tenang, baik audienc dan juga Seokjin.

"Kalau kau berulah kau akan terkena hukuman atas penyerangan diruang sidang, dan membuat ruang suci ini menjadi kotor karnamu." ucap Jimin dengan tegas.

Perkataan itu seharusnya hakim yang mengucapkannya, namun karena sudah geram Jimin lebih dulu mengambil alih. Disini Yoongi hanya menatap Seokjin dengan datar, namun ada rasa lega disana karena akhirnya yang ia inginkan tercapai.

Dua penjaga segera membawa Seokjin, salah satu dari mereka memasangkan Seokjin borgol ditangannya sebelum akhirnya ia benar-benar dibawa pergi keluar ruangan.

"Dengan ini saya nyatakan persidangan ditutup," ujar hakim dengan diringi ketukkan palunya tiga kali.

Mendengar itu semuanya bernafas lega dan Hoseok tersenyum dengan lega. Akhirnya kejadian yang meraibkan keluarganya menemukan titik terang bahkan sangat terang.

Jimin merangkul Yoongi, "Kurasa teman-temanmu menunggumu,"

"Bukan hanya aku, tapi juga dirimu," timpal Yoongi.

Yoongi sempat menatap Hoseok sekilas sebelum akhirnya ia menghela nafas lega dengan sedikit senyum di bibirnya, "Akhirnya aku bisa menebus kebisuanku dulu, terimakasih Jimin,"

"Aku juga berterimakasih, berkat kau rekanku selamat dan aku juga bisa menyelesaikan kasus gila ini," ujar Jimin dengan menepuk beberapa kali lengan Yoongi yang ia rangkul.




***

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang