Chapter 10

50 10 9
                                    

06.00 KST

Jam sudah menunjukan 06.00 pagi dimana ia harus segara berangkat untuk mengajar di sekolah yang entah bisa di sebut sekolah atau malah penjara untuk dirinya dan Yoongi. Hoseok tak tidur ia terjaga semalaman, ia mengatur segala rencananya dengan matang.

Setelah Yoongi keluar dari rumahnya semalam dan entah pergi kemana, bahkan ia tak bisa di hubungi juga. Walaupun Hoseok sudah mempersiapkan sangat matang, tetap saja dada bahkan jantungnya terasa berdetak lebih cepat.

Ia berjalan kearah lift yang berada di flat yang ia tempati dengan sangat amat lemas dan ya walaupun muka tetap memancarkan kebahagiaan dan kehangatan tetap saja misinya di mulai hari ini benar-benar di mulai, awal ia masuk dan mengenalkan diri anggap saja itu hanya perkenalan dan masa orientasi, sedangkan sekarang benar-benar inti dari segala inti.

"Selamat pagi Kim Saem" sapa seorang yang tepat berada di sampingnya yang sama sedang menunggu pintu lift terbuka.

Hoseok hanya diam dan beberapa kali terdengar menghembuskan nafas pelan, tapi penuh dengan tekanan dan kekhawatiran di setiap hembusannya.

"Kim Saem, apa anda sedang sakit?" tanya orang itu lagi "Kim Saem hallo"

"ah ye, maaf" ucap Hoseok yang sudah sadar dari kesemerautan pikirannya di pagi hari "Selamat pagi Lee Saem" sapa Hoseok

"ah aku pikir anda sedang kurang enak badan, ada apa? apakah ada hal yang sangat berat?" tanya Lee saem dengan sangat ramah

"sangat berat malah" batin Hoseok 

"sekali lagi anda diam itu menandakan anda memiliki masalah" tukas Lee saem "bisakah jika di luar kita seperti teman pada umumnya, umur kita seumuran, panggil aku Lee Sungah atau Sungah"

"kenapa anda bisa menyimpulkan itu?" tanya Hoseok dan tak menggubris penuturan Sungah.

"Apa kau lupa, selain menjadi guru sejarah aku juga guru bimbingan konseling, selain aku lulusan jurusan Sejarah aku juga lulusan psikologi jadi aku paham tentang hal itu" jelas Sungah "bukannya aku menyombongkan perihal pendidikanku, aku hanya menjelaskan saja, agar aku tak di anggap sok tahu, begini saja aku sering di bilang sok tahu atau guru yang sangat kepo"

Hoseok terdiam dengan penjelasan Sungah, bukannya ia tak mau menanggapi atau masih terlalu pusing dengan pikirannya sendiri. Tapi entah kenapa saat mendengar perkataan demi perkataan yang terlontar dari Sungah menggambarkan dirinya butuh teman cerita atau sekedar di dengar oleh orang lain. 

Tak lama pintu lift terbuka Hoseok mempersilahkan Sungah untuk masuk terlebih dulu. Tak seperti di luar lift tadi Sungah langsung memasang wajah serius dan diam tanpa kata, hal ini membuat Hoseok terdiam sejenak dengan apa yang ia lihat dimana, Sungah sangat pintar dalam menyembunyikan sesuatu.

Entah kenapa hari ini Lift yang mereka tumpangi sedikit lebih ramai apa karena hari ini adalah hari kerja jadi semua yang bekerja bekumpul jadi satu. Hoseok sedikit membalik badannya agar menghadap Sungah dan sedikit menahan dengan tangannya 

"maaf" ucap Hoseok pelan

Sungah yang melihat itu sempat terkejut dan membulatkan matanya, ini adalah jarak terdekat yang pernah ia lakukan dengan orang yang baru saja ia kenal. Sungah lebih memilih diam, ia mengambil kesimpulan mungkin Hoseok melakukan ini agar tubuhnya tak menabrak atau menekan Sungah yang berada tepat di belakangnya.

Sekitar 1 menit lamanya mereka dalam posisi tersebut membuat Hoseok langsung kembali keposisi semula saat mereka sudah sampai di lantai dasar. Hoseok keluar terlebih dahulu, disusul oleh Sungah.

"Sungah-ssi, mau berangkat bersama?" tawar Hoseok dengan ragu.

"ah apa tak apa?" tanya Sungah dengan sedikit ragu

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang