46|| Starlight

185 64 225
                                    

Song : StarlightTrue Beauty OST — By Chani SF9🌙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song : Starlight
True Beauty OST — By Chani SF9🌙

Sekelabat rasa bersalah membawa Taehyung untuk mengambil keputusan yang agaknya masih terlampau bimbang. Kendati harus banyak pemilihan titik, barangkali akan menyangkut suatu hal yang akan terjadi tanpa terprediksi. Disisi lain, sudut hatinya diremat kuat kala menyaksikan rentetan peristiwa yang jatuh dalam lara bersama getir menimpa tanpa iba. Kecelakaan yang tak diinginkan, banyak menimpa luka tersendiri, membiarkan hati memporak-porandakan dengan keadaan getir yang mengimbangi.

"Aku akan melakukan yang terbaik dan menutupi ini semua. Aku takut jika Jungkook akan lebih hancur jika mengetahui ini dan aku hanya tak ingin jika itu membuat beban pikirannya bertambah."

"Jungkook berhak mengetahuinya! Bagaimana pun, kau harus memberitahunya sekalipun membuatnya semakin hancur. Tetapi kau tak bisa hanya diam seperti ini, Tae. Cukup, jangan membuatnya menunggu lebih lama lagi. Jangan menjadi pengkhianat dan biarkan semuanya mengetahui. Kumohon berhenti memikirkan pihak lain dan terus menyiksa diri demi permainan ini."

"Bagaimana respon Jungkook nanti jika kau juga turut menyembunyikan perihal kesehatan Jina sekarang eoh? Dan kuyakin, Semuanya akan baik-baik saja. Aku yakin Jungkook akan menerima semua ini kendati mungkin terasa berat baginya." Amarah Jimin membludak, serautnya dipenuhi gelenyar merah pekat merangkak mengindikasi banyaknya berang meradang dalam rongga dada seiring mengaksarakan kelewat kalut.

Taehyung mendadak kehilangan aksara dengan kerongkongan terasa tercekat. Entah bagaimana cara melempar argumentasi, Taehyung rasa, Jimin memang benar kendati tak ada ruang untuknya membantah lagi. Lantaran Jungkook memang berhak mengetahui kondisi Jina yang beberapa waktu lalu memburuk. Namun Taehyung tak ingin menghampiri Jungkook dengan kehancuran masif yang menggoyak pemuda Jeon itu lebih dalam.

Jimin memalingkan wajah, menyugar surainya kebelakang guna mengatur deru nafas yang menggebu bersama secercah frustrasi yang menggerogiti diri. Meski tahu bahwa ini takkan mudah disampaikan, bagaimana pun Taehyung perlu menyampaikannya. Sebab Jimin sendiri tak ingin membuat kesalahpahaman yang akan terjadi kedepannya dan akan membuat Jungkook semakin terluka lantaran untuk keduanya kalinya Taehyung menyembunyikan hal ini. Banyak spekulasi yang berkelidan dalam tempurung kepala barangkali sudah tak mampu lagi untuk menahan amarah.

"Kau harus—"

"Dokter Min! Keadaan pasien bernama Jeon Jina memburuk!

                    ─── 。゚☆: *. .* :───

Ribuan kali mengelak takkan dapat merubah segala bentuk kenyataan yang ada. Menyisihkan sekelabat getir yang mengimbangi tangis tak terbendung lagi. Terlalu banyak tangis kepedihan yang terurai melebur di udara kendati badai selalu datang menghampiri beserta segopoh luka yang merayapi diri. Sesak yang membelit dada bersama kehancuran yang menerpa. Memporak-poranda secercah isi pikiran begitu keruh—kelewat keruh. Pun terlampau menyakitkan untuk diterima bersama segala asa yang dirapalkan berulang kali. Harap-harap sepercik cahaya datang menghampiri dari segala badai yang tak berujung.

𝐌𝐎𝐍 𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang