Jungkook memang harus ekstra hati-hati menjaga gadisnya dalam kondisi utuh sebagaimana mestinya. Dan, dalam bepergian ke luar areal rumah, Jungkook harus mengutamakan keamanan Jina, mengecek, apakah tempat yang akan ia ajak untuk bepergian bersama gadis itu aman atau tidak.Dengan baju bermotif bunga-bunga berwarna merah muda serta dengan tambahan cardigan putih tulangnya sebagai pelapis baju dalam yang ia kenakan. Kebetulan pula, cuaca malam ini diperkirakan akan dingin yang sebelum itu, Jina sempat mengecek tentang suhu bahwa malam ini angin akan berhembus kencang. Oleh dari itu, Jina menambahkan aksen cardigan sebagai pelindung tubuhnya dari paparan angin malam. Sebuah hiasan sederhana dibagian leher nya yang menampilkan kalung indah pemberian Kim Ahjumma sebelum ia pergi ke kota kelahirannya.
Tak lupa mengenakan celana jeans hitam yang sesuai dengan bentuk kaki, rambut yang digerai bebas, membiarkan angin menerpa setiap inci wajah cantiknya dengan polesan sederhana serta natural. Membuat Jungkook yang baru saja selesai bersiap pun menghentikan langkahnya secara otomatis kala entitas Jina hadir dihadapan matanya. Terpaku pada satu titik.
Kali ini, Jungkook hanya mengenakan kaos hitam seperti biasanya dengan celana jeans yang memberikan aksen robekan pada bagian kedua lututnya, memakai tambahan berupa jaket kulit hitamnya serta kemeja kotak yang menjadi tiga lapis pakaian. Rambut hitam tersibak lebar yang sedikit acak, namun ia suka dengan penutup bucket hat nya.
"Sunbae. Kita akan pergi sekarang?" masih sama dengan ajakan awal Jungkook, Jina nampak semangat mengucapkan kata-katanya dengan mata yang berbinar menatap presensi pria itu.
Jungkook tersenyum lembut kemudian mengacak-acak sedikit surai hitam Jina yang tergerai bebas, "Tentu, sayang. Apapun yang kau inginkan, akan ku lakukan untukmu." ujarnya yang diakhiri cubitan pada hidung mancung gadis itu sembari terkekeh.
Secara tiba-tiba, bersamaan dengan mengundaranya kalimat Jungkook, pipi Jina bersemu. Menghasilkan rona merah akibat rasa malu sekaligus gugup bercampur satu ketika Jungkook baru saja memanggilnya dengan sebutan istimewa itu. Tak bisa disembunyikan lagi, gadis itu hanya menunduk, menyembunyikan semburat yang kini sudah menghiasi wajah dengan polesan sederhana nya yang nampak seperti memakai blush on.
"Kau ingin pergi kemana? Suatu tempat yang indah mungkin? Atau semacamnya?" Jungkook kembali berceletuk, memecah atmosfir hening sesaat.
"Baru saja Han Ahjumma berkata padaku bahwa di dekat jalan utama ada sebuah festival yang diadakan satu tahun sekali saja. Bolehkah kita kesana, Sunbae?" pinta Jina sekaligus memberitahukan rekomendasi yang Han Ahjumma berikan kepadanya mengenai tempat untuk refreshing yang sederhana. Mengenai tempat itu, Jina sangat senang mendengar penuturan Han Ahjumma bahwa disekitar sini ada festival yang akhir-akhir ini jarang sekali Jina kunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐎𝐍 𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑
PoetryHighest Rank : 1# Btsimage 1# Kpopfanfiction Genre : Romansa - Drama Rahasia-rahasia dipendam, terkubur jauh bersama kehidupan kelam. Rahasia adalah sebuah kunci sebagai jawaban untuk orang yang memilih bungkam, melindungi semuanya. Kalimat tanya be...