Highest Rank :
1# Btsimage
1# Kpopfanfiction
Genre : Romansa - Drama
Rahasia-rahasia dipendam, terkubur jauh bersama kehidupan kelam. Rahasia adalah sebuah kunci sebagai jawaban untuk orang yang memilih bungkam, melindungi semuanya.
Kalimat tanya be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau perlu tahu satu hal tentang ini."
"Waeyo? Apakah itu sangat penting bagiku?" Jina membalikkan tubuhnya hingga persis menatap gadis yang berada di sebelahnya.
"Ini tentang Jungkook sunbae."
Perkataan dari Eunbyul sukses memunculkan pergerakkan rotasi mata dari Jina, "Kau selalu saja membahas hal itu Byul-ah. Apakah tidak ada pembahasan lain eoh? Jika kau menyukainya, tak perlu menceritakannya padaku." gadis itu berujar dengan nada protesnya terhadap Eunbyul.
"Yak! Bukan masalah itu yang kumaksud!" sahut Eunbyul cepat.
"Lalu?"
"Jungkook Sunbae itu sangat anti dengan gadis manapun. Bahkan, yang ku ketahui, hingga saat ini dia tidak memiliki kekasih. Mendekatinya saja tak pernah, apalagi sampai memilikinya. Ada satu alasan yang membuat Jungkook Sunbae seperti itu. Aku pun tak tahu. Dan juga, Jungkook Sunbae tak pernah mengajak gadis untuk berbicara."
"Satu hal lagi, jika ada seorang gadis yang bisa membuat Jungkook Sunbae berhasil berbicara kepadanya, maka ada sesuatu terjadi setelah itu. Anggap saja gadis yang beruntung itu istimewa. Dan mungkin, Jungkook Sunbae akan menjadikan gadis itu mutlak miliknya. Hah, hidupnya terlalu rumit di tebak."
"Jika begitu, apakah aku spesial dimatanya? Tapi mengapa? Aku bahkan baru saja bertemunya. Benar kata Eunbyul, pria itu benar-benar aneh." Jina bergumam kecil sembari menatap langit-langit kamarnya.
"Tapi mengapa aku menjadi gugup ketika di dekatnya? Apakah aku—? Ah sungguh tak mungkin Jina! Bagaimana bisa kau menyukai pria secepat itu! Ini gila!" lagi-lagi gadis itu bergumam. Menggeleng kecil berusaha menepis pikirannya yang terlampau jauh untuk memikirkan suatu masalah.
Jina berusaha menghindar dari pikirannya yang berkata bahwa perkataan Eunbyul akan benar-benar terjadi. Semua cara sudah ia lakukan untuk menepis pikiran itu. Jina terlalu bosan jika berdiam diri di kamar seperti ini. Gadis bertubuh mungil itu bangkit dari ranjang, kemudian membuka gagang pintu kamarnya. Ia berjalan menapaki lantai dengan keadaan lesu. Menuruni undakan tangga satu persatu dengan langkah yang hati-hati.
Pandangannya teralih pada sebuah presensi wanita yang berkutat di area pantry kediamannya. Ia dapat melihat bahwa wanita paruh baya itu sedang menyiapkan makan malam untuknya.
"Ahjumma, Eomma dengan Appa kemana? Mereka pergi lagi, ya?" Jina bertanya pada salah satu pelayan di rumahnya bernama Kim Ahjumma. Wanita paruh baya itu adalah salah satu pelayan yang sangat dekat dengannya. Bahkan Kim Ahjumma sudah menganggap Jina sebagai anak perempuannya sendiri.
Wanita yang kerap disapa Kim Ahjumma itu lantas menoleh kesamping, mendapati presensi seorang gadis mungil disampingnya kemudian tak lama disusul dengan anggukan kecil, "Mereka ada urusan pekerjaan di Jepang Jina-ya. Mungkin sekitar dua hari lagi mereka akan kembali. Kau tak perlu khawatir. Lagi pula mereka melakukan ini karena ada alasan yang tak perlu kau ketahui." jawabnya dengan seutas senyuman lembut.