09|| Dark Past

463 242 149
                                    

Manakala gumpalan kata yang menjadi seutas kalimat yang mengundara, mampu membuat ia berpikir berkali-kali, berusaha mencerna sebaik mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manakala gumpalan kata yang menjadi seutas kalimat yang mengundara, mampu membuat ia berpikir berkali-kali, berusaha mencerna sebaik mungkin. Walau tahu, yang di lakukannya ini hanyalah sia-sia. Kejadian kelam yang terbuka, ditunjukkan kepadanya, mampu ikut membuat hatinya terbuka untuk pengisi luang rasa iba. Tak ada yang salah, hanyalah waktu yang membuat kejadian diwaktu yang tidak tepat, mengakibatkan banyak salah paham yang terjadi.

Didalam keheningan malam itu, bisikan-bisikan kecil tanpa disadari oleh jiwa raga, ternyata mampu membuat hidup menuju ambang kehancuran. Bagai manusia yang dibius obat, hingga tak sadar jalan yang dipilihnya perlahan menuju ke neraka. Bukan dirinya yang menginginkan ini, orang-orang licik sudah berkeliaran, terbebas dari jeratan tali yang menghalangi tubuhnya untuk membisiki jiwa raga manusia. Nyatanya, keberadaan sosok licik dekat dengan diri kita. Tinggal menunggu tanggal main dari sebuah rencana saja.

Taktala hari mulai menggelap, membuat hatinya gundah, dilimbung rasa cemas yang tak tahu asal muasalnya. Bibir bawah sudah digigit sejak beberapa menit lalu, harap-harap sebagai obat untuk meredakan rasa kecemasan.

Ia mencoba mengingat kejadian beberapa menit lalu, manakala seorang wanita paruh baya menjawabkan semua pertanyaan yang selalu menghantui benaknya. Menerawang pada menit kisah kelam seorang Jeon Jungkook yang sudah diketahuinya dalam seutas kalimat, memiliki makna berharga. Sungguh tak percaya. Dibalik wajah tampan yang selalu menunjukkan keadaan baik kepadanya, menyimpan kisah yang jika diketahui faktanya, akan sangat tak menduga. Lebih kearah tak percaya sebenarnya.

"Bisakah Ahjumma ceritakan bagaimana kehidupan Jungkook Sunbae sebenarnya?"

Kalimat yang dilontarkan dari birai Jina mampu membuat Han Ahjumma kembali mengunci pandangan pada entitas gadis itu. Secara umum, Jina memang tahu, kalimat yang harus dijawab ini sangatlah privasi, karena itu semua tentang kepribadian kehidupan keluarga Jeon. Namun, disini ia bukan hanya dilimbung kuat rasa penasaran, ia juga ingin tahu bagaimana hidup masa lalu pria itu yang kini telah tumbuh menjadi sosok yang dingin kepada banyak orang. Tentu masih banyak tanda tanya yang diharuskan dijawab atas semua itu.

Meski begitu, Jina sangat berharap besar bahwa Han Ahjumma membuka mulut, berujar mengenai kejadian-kejadian yang selalu dipertanyakannya itu. Dengan alasan, Jina tak ingin lagi dihantui pertanyaan- pertanyaan yang terselubung dalam benaknya, yang berakhir tak bisa membuatnya merasa tenang.

Bungkam sejenak. Nyatanya, Han Ahjumma tak langsung menyetujui permintaan dari gadis itu. Berpikir berkali-kali, apakah ini sudah saatnya membuka semua peristiwa itu kepada gadis pilihan Jungkook. Karena sebenarnya, tak ada yang salah pula jika semuanya terkuak, karena pasti, semakin lama rahasia kehidupan kelam Jungkook akan diketahui. Jika disembunyikan pun, akan membuat Jina semakin bingung dengan situasi karena Han Ahjumma tahu, pemuda Jeon tersebut memang memiliki dua kepribadian kepada orang yang berbeda.

𝐌𝐎𝐍 𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang