XX. Blood

1.5K 166 41
                                    

Leave your vomment 😘

Happy Reading 💞
.
.
.
.
.
.
.

"Bobby" ucap Rosé kaget.

Rosé dapat melihat dengan jelas Bobby yang terkapar di aspal dengan darah segar yang sudah menutupi sebagian wajahnya.

"Ahjussi, tolong bawa dia ke mobilku. Aku mengenalnya, dia temanku" pinta Rosé.

"Tolong Ahjussi" ulangnya.

"Dimana mobilmu Nona?" tanya seorang pria yang sudah siap mengangkat Bobby bersama dengan beberapa orang lainnya.

"Disana!" jawab Rosé. Ia pun berjalan paling depan untuk menunjukkan dimana letak mobilnya.

"Leo cepat buka pintunya!" teriak Rosé pada Leo yang berada di belakangnya.

Leo segera berlari dan membukakan pintu bagian belakang untuk Bobby. Rosé masuk terlebih dahulu ke bagian belakang mobil.

Dengan segera Bobby di baringkan di jok belakang mobil dengan kepalanya yang terletak diatas paha Rosé.

Leo segera berlari menuju kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya setelah Rosé mengucapkan terimakasih pada orang-orang yang telah menggotong Bobby ke mobilnya.

Leo memacu mobilnya dengan kecepatan penuh menuju Kim Hospital, rumah sakit milik Eomma Kim.

Darah tak henti-hentinya mengalir dari pelipis Bobby membuat baju seragam Rosé yang semula putih bersih berubah menjadi merah darah.

"Bobby, bertahanlah" ucap Rosé dengan khawatir.

"Leo cepat!" titah Rosé panik.

Tak lama, mereka tiba di rumah sakit. Leo langsung turun dari mobilnya, menggendong Bobby dan berteriak minta tolong pada suster yang ada.

Dengan sigap para suster tersebut membawa brankar ke hadapan Leo. Leo membaringkan tubuh Bobby dan langsung membantu suster mendorong brankar tersebut menuju ruang UGD.

Tak tinggal diam, Rosé juga ikut berlari menyusul Bobby yang dibawa menuju UGD. Dengan baju basah kuyup dan amis akibat darah Bobby, Rosé duduk dekat pintu UGD dengan gelisah.

"Tenanglah" ucap Leo sambil mendudukkan dirinya disamping Rosé.

"Dia akan baik-baik saja" lanjutnya.

Rosé hanya menganggukkan kepalanya dan berusaha menenangkan dirinya. Ia terus berpikir bahwa Bobby akan baik-baik saja.

Sekitar 15 menit menunggu, seorang suster keluar dari pintu UGD tersebut. Ia berlari dengan tergesa menuju ruangan lain. Tak lama suster tersebut kembali dengan membawa sebuah kantung darah di tangannya.

Rosé yang melihat itu semakin merasa gelisah, apalagi mengingat darah Bobby yang tak berhenti mengalir selama perjalanan.

Tak lama sejak kejadian itu, seorang dokter keluar bersama seorang suster di belakangnya.

Spontan Rosé bangkit dari duduknya dan menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya Rosé.

"Dia kehilangan banyak darah dan mebutuhkan donor darah sesegera mungkin. Kami kehabisan stok darah B+ berhubung golongan darah tersebut cukup langka. Kami sedang berusaha mencari darah ke rumah sakit lain" jelas dokter tersebut.

"Golongan darah saya B+ dok, ambil darah saya saja" ujar Rosé cepat.

"Baiklah, kami akan mengambil darah anda sekarang" ucap dokter tersebut.

Fallin' All in YOU II CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang