XXII. Back To Hospital

1.5K 175 32
                                    

Leave your vomment 😘

Happy Reading 💕
.
.
.
.
.
.
.

"Tidak bisa bergerak" lirih Rosé.

Leo berusaha menyentuh kaki Rosé. Leo juga meremasnya dan menggelitiki telapak kaki Rosé, berharap kedua kaki mungil itu bergerak dan memberikan respon. Leo kembali menolehkan kepalanya pada Rosé, memastikan ia merasakan semua yang Leo lakukan.

"Aku tidak bisa merasakan apa-apa Leo" ucap Rosé.

Greb!

"Kita kerumah sakit" ucap Leo, ia langsung menggendong Rosé dan melangkah cepat menuju garasi.

"Awh" pekik Rosé yang kembali merasakan ngilu di tubuhnya kecuali pada kakinya.

"Maaf Chaeng" ucap Leo di sela-sela langkahnya.

"Bibi Jung! Tolong ambilkan kuci mobil dan buka pintunya sekarang!" teriak Leo saat melihat Bibi Jung yang tengah menyiapkan sarapan diatas meja.

Bibi Jung yang mendengar itu segera mengikuti langkah Leo dari belakang. Bibi Jung langsung membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Rosé.

Setelah memastikan Rosé berbaring dengan cukup nyaman di kursi bagian belakang, Leo langsung berlari menuju kursi kemudi dan menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

Leo memilih membawa Rosé ke Kim Hospital karena sebelumnya Rosé pernah dirawat disana.

Sesampainya dirumah sakit, Leo kembali menggendong Rosé dan membawanya kedalam, tak lupa ia menyuruh satpam untuk memarkirkan mobil yang ia tinggal begitu saja di depan Lobby rumah sakit.

"Rosé?" bingung Dr. Kim saat melihat Rosé dari meja resepsionis.

"Bawa ke sebelah sini Tuan" ucap Dr. Kim mengarahkan Leo ke ruang UGD.

Sesampainya di UGD, Leo membaringkan Rosé diatas brankar. Sesekali Rosé meringis merasakan nyeri dan ngilu di tubuhnya akibat ada pergerakan.

"Rosé kenapa?" tanya Dr. Kim pada Leo.

"Kakinya tidak bisa bergerak. Kakinya mati rasa" jawab Leo masih dengan paniknya.

"Baiklah, kau bisa tunggu di luar. Aku akan memeriksanya" ucap Dr. Kim.

"Rosé, sejak kapan kakimu seperti ini?" tanya Dr. Kim seraya memeriksa Rosé.

"Saat aku bangun Eomma. Badanku terasa sakit dan ngilu, tapi kakiku mati rasa" jawab Rosé.

"Katakan jika kau merasakan sesuatu ya?" ucap Dr. Kim.

Dr. Kim mulai menyentuh kedua kaki Rosé, ia meremasnya dengan kuat, menggelitikinya dan melakukan beberapa tes lain untuk mengetahui respon Rosé.

"Bagaimana?" tanya Dr, Kim seraya menatap Rosé.

"Tidak terasa apa-apa Eomma" ucap Rosé lagi.

"Hahh" Dr. Kim mendesah dan menggigit bibir bawahnya.

"Coba angkat tanganmu" titah Dr. Kim. 

"Awh" pekik Rosé.

"Tidak bisa, sakit Eomma" ucap Rosé memberitahu.

"Untuk sekarang aku akan memberimu obat penghilang rasa sakit dengan dosis terendah dulu" ujar Dr. Kim.

"Sekarang kau pasang infus terlebih dahulu dan akan dibawa keruang rawat. Aku akan datang lagi nanti" lanjutnya lalu pergi begitu saja, meninggalkan Rosé yang kebingungan.

Tak lama seorang suter datang dan memasangkan infus yang telah terkandung obat penghilang rasa sakit seperti yang Dr. Kim bilang. Setelah selesai dengan pemasangan infusnya, Rosé dibawa keruang rawat.

Fallin' All in YOU II CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang