2 - XVIII. Reveal

854 131 7
                                    

Happy Reading 💖

.
.
.
.
.
.
.

Rosé terus memikirkan kata-kata Tzuyu di toilet tempo hari. Ia jadi semakin memikirkannya.

Apa semua perkataan Tzuyu benar?  Batin Rosé.

Tapi jika dipikir-pikir, semua yang dikatakan Tzuyu itu tak ada yang salah. Dirinya memang penyakitan, tak berguna, selalu merepotkan dan mungkin umurnya sudah tak lama lagi.

"Lisa-ya" panggil Rosé.

"Hm? Kau mau sesuatu Sayang?"

"Aku mau orang-orang mengetahui hubungan kita. Aku mau semua orang tau kita sepasang kekasih"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Tak apa, aku rasa itu lebih baik"

"Aku rasa itu tidak lebih baik. Aku tak mau kejadian dulu terulang lagi"

"Itu tak akan terulang. Aku selalu bersamamu, tidak mungkin ada orang yang menyakitiku"

"Akan aku pikirkan. Kau tidak perlu memikirkan ini, ya. Lebih baik habiskan sarapan mu dan kita berangkat ke kampus"

Lisa tersenyum lembut membelai rambut panjang Rosé. Ia bisa melihat raut wajah Rosé yang tak menampakkan keceriaan.

Sebisa mungkin Lisa bersikap lembut, membuat Rosé nyaman dan berharap tak ada yang membebani pikirannya.

Pagi ini, kampus nampak sama seperti biasa. Namun atmosfernya terasa sedikit berbeda.

Tatapan mencekam mulai Rosé rasakan dari orang-orang sekitarnya. Lisa juga menyadari itu, tapi ia tetap cuek berjalan tanpa mempedulikan sekitar.

"Ada apa dengan orang-orang? Kenapa semua terlihat aneh?" gumam Lisa, ia tau Rosé mulai merasa tak nyaman.

Lisa segera menarik Rosé dan langsung memasuki kelas pertamanya. Ia pikir itulah cara menghindari tatapan aneh dari orang-orang pada Rosé.

Ternyata Lisa salah, sesampainya di kelas pun orang-orang tetap menatap lekat pada Rosé.

"Abaikan tatapan orang-orang" bisik Lisa.

"Apa aku terlihat aneh hari ini?" tanya Rosé.

"Tidak, tidak sama sekali. Kau terlihat cantik seperti biasanya Sayang" jawab Lisa.

Rosé tersenyum mendengar jawab Lisa ditelinga nya dang mengangguk pelan.

Mereka menjalani kelas pertama dan keduanya dengan lancar. Seperti biasa, mereka ke kantin untuk makan siang.

Hingga Lisa dan Rosé duduk di kantin, tatapan orang-orang masih sama. Aneh memang, tak ada angin ataupun hujan tapi mereka seolah tak suka pada Rosé.

"Apa lihat-lihat!?" tegur Jisoo.

"Berhenti menatapnya!" sentak Jennie.

Mereka berdua baru saja datang dan duduk bergabung dengan sepasang kekasih itu.

"Berhenti menatapnya atau kau tak akan bisa melihat lagi besok!" ancam Jennie pada seseorang yang menatap Rosé dengan tajam.

"Mereka semua sudah gila!" kesal Jennie.

"Eonni, ada apa? Kau tau sesuatu?" tanya Lisa.

"Ada yang menyebar berita soal hubungan kalian" jawab Jennie.

"Tapi kenapa mereka menatap Rosé sampai seperti itu? Ini kan bukan salahnya. Lagipula itu urusanku mau menjalin hubungan dengan siapapun" oceh Lisa.

Fallin' All in YOU II CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang