XXI. Victim

1.4K 170 45
                                    

Leave your vomment 😘

Happy Reading 💕

.
.
.
.
.

"Leo antar aku kesekolah" pinta Rosé saat ia memulai sarapannya.

"Kau sekolah hari ini? Wajahmu masih pucat Chaeng, istirahat saja ya?" saran Leo.

"Tidak, aku baik-baik saja. Aku akan bersekolah hari ini" keukeuh Rosé.

"Baiklah, akan aku siapkan mobilnya" pasrah Leo dan ia segera benajak menuju garasi.

"Ini bekalnya Nona" ucap Bibi Jung, ia meletakkan sebuah kotak bekal di samping Rosé.

Rosé menatap kotak bekal tersebut dengan tatapan sendu, lalu ia tersenyum miris. Biasanya kotak bekal ini akan ia berikan pada Lisa untuk sarapannya di sekolah, namun sekarang itu tidak akan terjadi lagi.

"Terimakasih Bi" ucap Rosé, ia memasukkan kotak bekal tersebut ke dalam tas.

Rosé melanjutkan sarapannya dan segera beranjak pergi dari meja makan setelah mendengar suara mobil dari arah depan rumahnya.

Seperti biasa, ia berpamitan pada Bibi Jung dan beberapa pelayan lainnya sebelum berangkat ke sekolah.

Dalam perjalan Rosé hanya diam sambil menatap kosong kearah luar jendela. Ia sedang mempersiapkan diri untuk bertemu orang-orang saat tiba di sekolah nanti.

Pastinya Rosé akan mendapatkan tatapan tak mengenakkan dari orang-orang seperti kemarin, tapi hari ini ia sudah lebih siap untuk menghadapinya.

Rosé hanya bisa berharap ada seseorang yang mau mendengar penjelasannya dan membantunya menyelasaikan masalah ini.

"Terimakasih Leo" ucap Rosé begitu ia sampai disekolah.

"Jika terjadi sesuatu segera hubungi aku" pesan Leo pada Rosé.

"Hm" jawab Rosé.

Rosé segera turun dari mobilnya, melangkah pelan menuju ruang kelasnya.

Keadaan sekolah masih cukup sepi berhubung hari masih sangat pagi, sehingga tidak terlalu banyak orang yang memberikan tatap tak suka padanya.

Sesampainya dikelas Rosé hanya berdiam diri, menunggu guru yang mengajar datang dan memulai pelajarannya.

Rosé berusaha menjalani hari-harinya seperti baiasa, mencoba mengabaikan semua tatapan serta cibiran yang orang-orang layangkan padanya.

Pada jam istirahat pun Rosé hanya berdiam diri dikelas sambil memakan bekal yang ia bawa dari rumah. Ia makan sendiri tanpa ditemani siapapun, dan sepertinya itu akan menjadi kebiasaan barunya  mulai saat ini.

Seharian ini Rosé tidak keluar kelas sama sekali, bahkan untuk ke toilet pun tidak. Hingga saat ini jam pelajaran terakhir sedang berlangsung pun Rosé tak beranjak dari temat duduknya.

Bukan apa-apa, ia hanya tidak ingin bertemu dengan lebih banyak orang. Satu kelas yang menatapnya dengan tak suka sudah cukup untuknya.

Tok Tok Tok

"Maaf mengganggu Seonsangnim. Aku hanya akan memberitahu, murid bernama Roseanne Park di panggil ke ruang kepala sekolah" ucap seseorang dari arah luar.

"Baiklah, terimakasih" ucap Seonsangnim.

"Ne, saya permisi" ucap orang tersebut.

"Rosé, cepat ke ruang kepala sekolah" titah Seonsangnim tersebut.

"Ne" Rosé menjawab dengan sopan dan segera beranjak dari tempat duduknya.

Rosé berjalan menelusuri koridor menuju ruang kepla sekolah. Berhubung jam pelajaran sedang berlangsung, keadaan sangat sepi dan itu menguntungkan bagi Rosé.

Fallin' All in YOU II CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang