2 - XXI. Searching

860 123 13
                                    

Hi hi! I'm back 😎

Untuk yang lupa sama ceritanya bisa baca chapter sebelumnya dulu yaaa.

Happy Reading All ❤️










"Lisa..."

"Chaeng-ah"

"Lisa..."

"Chaeng, aku disini Sayang"

"Ah! Shit!" Lisa mengusap wajahnya kasar. Lagi, mimpi dimana Rosé terus-menerus memanggilnya datang menghampiri Lisa.

Sudah dua kali Lisa mengalami mimpi yang sama persis dimalam yang terasa panjang ini.

"Chaeng-ah, kau dimana Sayang? Kau baik-baik saja kan?" gumam Lisa sambil menatap lekat foto Rosé dilayar ponselnya.

"Aku akan segera menemui mu, aku Janji Chaengie"


***


"Lisa..."

"Lisa..."

Rosé terus bergumam dalam tidurnya, ia tak henti-hentinya memanggil nama Lisa semalaman penuh.

Hingga ia terbangun karena dinginnya udara pagi ini begitu menusuk hingga kr tulang.

"Lisa, tolong aku. Aku membutuhkanmu" ucap Rosé dalam hati, berharap orang yang ia sebut namanya bisa mendengarnya dari kejauhan.

Brak

"Cepat makan, daripada kau mati kelaparan sekarang" ucap Yoona setelah menyimpan piring makan Rosé.

Rosé bangun dari posisi tidurnya, mengabaikan semua rasa sakit yang kini menjalar ke seluruh tubuh.

Ia mencoba untuk mundur dan menyenderkan tubuhnya pada kepala ranjang, tapi kakinya tak bisa bergerak sama sekali.

"Kakiku tak bisa bergerak lagi" gumam Rosé sedih. Namun tampaknya Rosé sudah mulai terbiasa dengan hal seperti ini.

"Berhenti memberinya makan, Yeobo. Lebih cepat lebih baik"

"Aku hanya memberinya sedikit makanan, itu tak akan bisa menyelamatkan nyawanya dari penyakit yang dia derita"

Sayup-sayup Rosé mendengar percakapan kedua orangtuanya di luar, dan itu membuatnya berpikir.

Apa yang dimaksud dengan 'lebih cepat lebih baik' adalah soal kematiannya? Entahlah, Rosé juga tidak tau.

Rosé tetap melahap makanan yang lagi-lagi porsinya sangat sedikit, tapi ia masih bersyukur.

Setidaknya ia masih bisa makan untuk bertahan hidup hingga ada yang datang untuk menolongnya nanti. Jika memang ada yang menolongnya.


***


Lisa duduk melamun di balkon kamarnya, memperhatikan wallpaper ponselnya yang menunjukkan wajah cantik sang kekasih.

"Chaeng-ah, kau dimana?"

"Apa kau baik-baik saja?"

"Apa kau makan dengan baik?"

"Apa kau meminum obat mu?"

Lisa terus bergumam sambil mengelus layar ponselnya. Pikirannya hanya diisi oleh keadaan Rosé sekarang, tak ada hal lain.

"Lisa" panggil seseorang yang ternyata adalah Hanbin.

"Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Lisa, tapi Lisa tampak tak peduli ia hanya basa basi.

Fallin' All in YOU II CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang