2 - XI. Trying

979 145 12
                                    

Happy Reading 💖

.
.
.
.
.
.
.

"Lalu bagaimana hasilnya? Aku baik-baik saja kan Eomma?" tanya Rosé.

Rosé benar-benar berharap bahwa dirinya baik-baik saja dan dapat segera keluar dari rumah sakit.

Jisoo dan Hanbin ikut menunggu jawaban dari Dr. Kim Sedangkan Jennie dan Lisa yang sudah mengetahuinya, hanya diam.

Dr. Kim mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Rosé dan mulai menarik napasnya.

Dr. Kim memberikan senyuman hangat sebelum memulai kata-katanya.

"Dari hasil yang didapat, kau menderita penyakit autoimun dengan jenis SLE. Sistem imun di tubuhmu tak berjalan sebagaimana mestinya, imun yang semestinya melindungi mu dari penyakit malah balik menyerang sendi dan jantungmu. Itulah kenapa kau sering nyeri sendi, lebam dan kelelahan" jelas Dr. Kim.

Deg!

Mendengar penjelasan Dr. Kim, Rosé menghentikan kegiatan makannya. Dia berusaha memproses kata-kata yang Dr. Kim katakan.

"Apa yang harus aku lakukan agar aku sembuh?" tanya Rosé dengan mata yang berkaca-kaca.

"Oke, aku sakit sekarang dan aku harus bisa sembuh. Aku harus sembuh secepatnya"  itulah yang ada dipikiran Rosé saat ini. Bagaimana ia bisa sembuh dan tidak merepotkan banyak orang lagi.

"Penyakit ini tak bisa sembuh total, Sayang" jawab Dr. Kim.

Rosé menatap Dr. Kim tak percaya, air matanya mengalir begitu saja tanpa diminta.

"Eomma, apa Rosie harus tau semuanya?" tanya Jennie yang tak tega.

Jennie menghampiri Rosé dan mendekapnya untuk memberi kekuatan.

"Rosé harus tau semuanya. Ini semua tergantung dari dirinya sendiri" jawab Dr. Kim.

"Tenanglah, Sayang. Walaupun penyakit ini tak bisa sembuh total, tapi kita bisa mengontrolnya. Kau harus minum obat secara teratur mulai besok" kata Dr. Kim.

"Kau juga tidak boleh memikirkan sesuatu yang terlalu berat. Kau tidak boleh stress, karena itu akan memicu penyakitnya kambuh. Jadi kau harus selalu bahagia mulai sekarang" lanjutnya.

Rosé segera menghapus air matanya dan menampilkan senyumannya. Senyum hangat, tenang dan tanpa beban seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Hm, aku akan bahagia mulai sekarang. Aku mau hidup dalam waktu yang lama, jadi aku akan bahagia dan bertahan dengan penyakit ini. Aku akan terus hidup" balas Rosé yakin.

Mendengar keyakinan Rosé itu semuanya tersenyum. Jisoo yang matanya berkaca-kaca segera menyeka air matanya sebelum mengalir keluar.

Hanbin juga menatap Rosé, memberikan kekuatan lewat tatapan hangatnya.

"Satu lagi, kurangi aktivitas berat. Kau tidak boleh kelelahan sama sekali mulai sekarang" tegas Dr. Kim.

"Siap, Eomma!" seru Rosé sambil memberikan hormat pada Dr. Kim yang membuatnya sedikit terkekeh.

"Kenapa suasana jadi sedih seperti ini. Ayolah, aku akan baik-baik saja. Penyakit ini tak ada apa-apanya bagiku" celetuk Rosé berusaha mencairkan suasana. Ia tau orang-orang disekitarnya sedang bersedih sekarang.

"Jisoonnie, apa kau menangis? Astaga, kau cengeng ternyata" kata Rosé.

"Enak saja! Aku tidak cengeng! Ada sesuatu yang masuk ke mata ku" balas Jisoo tak terima.

"Huh, bilang saja kau gengsi untuk mengakuinya" ejek Rosé.

"Yak! Kau menyebalkan ternyata!"

Suasana kembali mencair akibat cekcok antara Rosé dan Jisoo. Mereka senang Rosé dapat menerimanya dan mau bertahan.

Fallin' All in YOU II CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang