Happy Reading guys 🥰
.
.
.
.
.
.
."Haaaah!" Rosé menghembuskan napasnya panjang, membuat Lisa segera mengalihkan pandangannya pada Rosé.
"Chaeng-ah, kau kenapa!?"
Sesaat setelah ice cream suapan pertama masuk kedalam mulut Rosé, matanya mulai memerah dan berkaca-kaca. Ia terdengar tersedu-sedu dan matanya mulai mengeluarkan air mata.
"Hiks hiks" Rosé mulai menangis membuat Lisa semakin panik.
"Kenapa Chaeng? Apa ada yang sakit?" tanya Lisa.
"Ice cream ini enak sekali! Huaaa!" jawab Rosé.
"Astaga! Aku kira ada apa. Kau membuatku khawatir Chae" sahut Lisa dan mulai kembali tenang.
"Ini sungguh enak Lisa-ya" ucap Rosé dan melanjutkan suapan ice cream selanjutnya.
"Waktu itu juga kau bilang ini enak, tapi tak sampai menangis" balas Lisa.
"Ini berbeda, Lisa-ya"
"Sudah berhari-hari aku makan makanan rumah sakit yang hambar itu dan sekarang aku bisa makan ice cream enak ini, rasanya jadi berkali-kali lipat lebih enak" jelas Rosé.
"Kalau begitu habiskan!" seru Lisa.
Lisa sedikit terkekeh melihat tingkah Rosé. Hanya karena ice cream, dirinya bisa sampai menangis seperti barusan.
"Apa aku boleh tambah?" tanya Rosé yang masih melanjutkan usahanya.
"Tidak" jawab Lisa singkat.
"Ck" decak Rosé.
"Habiskan saja yang itu, ya. Lalu kita pulang, kau harus beristirahat kembali" ucap Lisa sambil menatap Rosé.
"Hm" balas Rosé cuek.
Lisa terkekeh dalam hatinya. Dia tau Rosé sedang ngambek sekarang, terbukti dari bibirnya yang mengerucut namun tetap melahap ice cream miliknya.
Sesuai dengan yang Lisa katakan, setelah mereka menghabiskan ice cream masing-masing, mereka langsung meninggalkan cafe tersebut dan pergi menuju kediaman Rosé.
Sesampainya disana, Lisa mengantarkan Rosé ke kamarnya untuk istirahat.
"Haahh, akhirnyaaaa" desah Rosé panjang. Ia merasa senang bisa kembali lagi ke kamarnya setelah sekian lama ia dirawat.
Bruk
Rosé menjatuhkan dirinya di ranjang besar nan empuk miliknya.
"Awh" pekik Rosé saat luka di bagian bahu dan pahanya terasa nyeri, ia membanting tubuhnya terlalu kencang tadi.
"Chaeng, hati-hati" ucap Lisa sambil membantu Rosé bangun.
"Bagian mana yang sakit?" tanya Lisa serius.
"Ini" tunjuk Rosé pada perban di bahu dan pahanya.
"Sebentar" ucap Lisa.
Lisa sedikit membuka plester perekat dari perban tersebut dan melihat keadaan luka milik Rosé.
Sebenarnya luka-luka milik Rosé sudah setengah kering sekarang dan akan segera sembuh.
Namun jika tidak dijaga dengan baik, luka tersebut bisa kembali terbuka dan proses penyembuhan akan semakin lama.
"Untung saja lukamu tak berdarah lagi, Chaeng" ucap Lisa setelah selesai memeriksanya dan kembali menutup perbannya seperti semula.
"Kau harus lebih berhati-hati, Chaeng. Lukamu belum sembuh sepenuhnya. Kata Eomma baru sekitar dua minggu lagi lukamu sembuh total, jadi selama itu kau harus berhati-hati" kata Lisa mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' All in YOU II CHAELISA
FanfictionSeorang remaja tertutup dan memiliki sifat yang dingin bertemu dengan gadis pindahan yang baru masuk ke kelasnya. Siapa sangka gadis baru tersebut dapat membuatnya jatuh cinta dan mengubah dunia seorang Lalisa Manoban. Start : December, 16 2020 End...