Teman-teman sekelas Rosé juga tampak mengkhawatirkan kondisinya. Mereka bergantian menanyakan keadaan Rosé pada Jennie yang tadi merawat Rosé.
Mereka memilih menanyakannya pada Jennie, bisa dibilang ia lumayan ramah dibanding sahabat-sahabatnya itu. Tapi tetap saja jika ia marah semua orang akan ketakutan melihat wajah dan tatapannya yang sangat tajam.
Sebenarnya Jennie juga sangat mengkhawatirkan Rosé saat mendengar Rosé tak sadarkan diri lagi dari mulut Lisa. Namun Jennie tetap berusaha terlihat tenang dan mengatakan bahwa Rosé akan baik-baik saja.
Sementara Lisa, ia hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Pikirannya terus di isi oleh bagaimana keadaan Rosé sekarang. Apakah ia baik-baik saja? Ataukah ada sesuatu yang buruk terjadi padanya? Lisa langsung menggelengkan kepalanya, membuang semua pikiran negatifnya tentang keadaan Rosé.
Mata pelajaran terakhir hari ini pun telah selesai. Sesuai dengan apa yang Jennie katakan tadi, mereka bertiga yaitu Lisa, Jennie dan juga Jisoo akan pergi menemui Rosé untuk mengembalikan barang-barangnya sekaligus mengetahui keadaannya.
Sementara Hanbin dan Bobby memilih tidak ikut karena merasa tidak enak dengan Rosé. Mereka belum pernah berkenalan dan bercengkrama langsung dengan Rosé, dan mereka pikir ini bukan waktu yang tepat untuk berkenalan dengannya.
Sebelum mereka pergi menemui Rosé, pastinya Jennie akan menghubungi Leo terlebih dahulu. Jennie pun mengambil ponselnya dan menelepon Leo.
Tak perlu lama menunggu, suara orang di seberang sana yang Jennie ketahui Leo sudah menyambutnya.
"Halo? Ini siapa?" Tanya Leo yang tak mengenal nomor telepon di layarnya itu.
"Ini aku Jennie. Aku harus mengembalikan barang-barang milik Rosé kemana?" Tanya Jennie tanpa basa-basi.
"Maaf, apakah kau keberatan jika mengantarkannya ke rumah Rosé? Jika kau tidak bisa, aku akan mengambilnya besok atau lusa" tanya Leo, saat ini ia tidak bisa meninggalkan Rosé sendirian dalam keadaan sakit.
"Aku tidak keberatan, aku akan kesana sekarang." Ucap Jennie dan langsung menutup sambungan teleponnya setelah mendengar Leo mengiyakan dan berterimakasih.
Mereka pun bergegas menuju parkiran setelah selesai membereskan barang bawaanya masing-masing. Kali ini mereka menggunakan mobil milik Lisa, karena kebetulan hanya Lisa yang membawa mobil hari ini.
Setelah sekitar 30 menit di perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Rosé. Jennie mengambil ponselnya dan menelepon Leo.
"Leo aku sudah di depan" Kata Jennie saat Leo mengangkat teleponnya.
"Nde, Tunggu sebentar" kata Leo lalu memutuskan sambungan teleponnya.
Tak lama gerbang yang sangat tinggi dan besar itupun di buka. Lisa melajukan mobilnya dan memarkirkannya tak jauh dari pintu masuk.
Mereka turun dari mobil, lalu terlihatlah Leo yang keluar dari pintu utama rumah tersebut. Mereka pun segera menghampiri Leo.
"Ayo masuk, Rosé ada di kamarnya" ajak Leo pada mereka.
"Kami hanya akan mengembalikan barangnya saja, sepertinya tidak perlu untuk masuk" kata Jennie seraya memberikan barang-barang milik Rosé.
"Sungguh kalian tidak akan masuk? Sayang sekali, padahal Rosé akan merasa senang jika ada yang menjenguknya" ujar Leo dengan tatapan yang sedikit sendu. Ia sangat paham jika Rosé kesepian, dengan adanya mereka Rosé pasti merasa senang.
"Kami hanya takut mengganggu waktu istirahatnya." Ujar Lisa.
"Tentu saja tidak, aku yakin ia akan senang. Ayo masuk" ajak Leo yang terdengar semangat. Setidaknya Rosé tidak akan kesepian untuk sementara, pikir Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' All in YOU II CHAELISA
FanfictionSeorang remaja tertutup dan memiliki sifat yang dingin bertemu dengan gadis pindahan yang baru masuk ke kelasnya. Siapa sangka gadis baru tersebut dapat membuatnya jatuh cinta dan mengubah dunia seorang Lalisa Manoban. Start : December, 16 2020 End...