XXIX. Miss Her

1.7K 192 33
                                    

Happy Reading guys 🥰

Vomment nya jangan lupa 😘
.
.
.
.
.
.
.



"Kami sudah berusaha sebaik mungkin..." ucap Dr. Kim menggantung.

"Eomma!" seru Lisa. Perasaannya makin tak karuan sekarang.

"Katakan Rosie baik-baik saja Eomma!" panik Jennie.

Mereka semua menahan napasnya, menunggu Dr. Kim melanjutkan kata-katanya. Mereka tidak siap jika apa yang mereka takutkan akan terjadi.

"Eomma sudah melakukan yang terbaik Jen" ucap Dr. Kim.

"Tapi kondisinya tetap kritis dan tidak ada perkembangan. Kondisinya tidak stabil, dia bisa drop kapan saja" lanjutnya.

Ada perasaan lega ketika Dr. Kim mengatakan itu, setidaknya Rosé masih ada bersama mereka.

Tapi tentu saja bukan jawaban itu yang mereka harapkan, mereka berharap Dr. Kim akan mengatakan bahwa Rosé akan baik-baik saja.

"Apa aku bisa menemuinya sekarang?" tanya Lisa cepat.

"Untuk saat ini belum bisa, kami akan memindahkannya ke ruang ICU terlebih dahulu" jawab Dr. Kim.

"Apa yang terjadi Eomma?" tanya Jennie.

"Nanti kita bicarakan" jawab Dr. Kim singkat.

Dr. Kim kembali masuk ke dalam ruang UGD untuk membantu memindahkan Rosé ke ICU. Tak lama setelah itu, pintu ruang UGD terbuka sepenuhnya, menampakkan Rosé yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Suster dan dokter mendorong ranjang Rosé menuju ruang ICU. Lisa, Jennie, Jisoo, Bobby dan Hanbin juga mengikutinya dari belakang.

Hingga akhirnya Rosé dibawa masuk ke dalam ruang ICU. Terdapat sebuah kaca besar di tengah ruang ICU sebagai pembatas antara ruang tunggu dan ruang rawat. Ada juga sebuah pintu diujung ruang tunggu sebagai akses menuju ruang rawat.

Saat mereka masuk, mereka belum bisa melihat Rosé dari kaca tersebut, karena gordennya masih tertutup rapat. Dokter dan beberapa suster tengah memasangkan beberapa alat penunjang pada Rosé.

Setelah beberapa menit menunggu dan gordennya dibuka, mereka dapat melihat Rosé dengan berbagai macam alat yang menempel ditubuhnya, ada juga selang yang terpasang dimulutnya, tak lupa infus yang selalu terpasang di tangan Rosé.

Tes

Tes

Jennie kembali meneteskan airmatanya, melihat kondisi Rosé sekarang membuatnya merasa sangat sedih.

"Rosie.." lirih Jennie sambil mengusap kaca yang ada didepannya.

"Chaeng-ah, bertahanlah. Aku akan selalu ada disini" ucap Lisa pelan, ia berusaha menahan tangisnya sekuat tenaga.

"Jennie, bisa ikut Eomma sebentar?" tanya Dr. Kim yang baru saja keluar dari ruang rawat Rosé.

Jennie menganggukkan kepalanya, melangkahkan kakinya mengikuti sang Eomma menuju ruang pribadinya.

"Sayang.." ucap Dr. Kim lembut dan memberikan dekapannya pada sang anak setelah mereka masuk ke dalam ruangan pribadi Dr. Kim.

"Eomma, dia baik-baik saja kan? Dia akan segera sadar kan Eomma?" tanya Jennie.

Sebetulnya Jennie paham akan kondisi Rosé yang tidak baik-baik saja. Namun dirinya terus menolak fakta tersebut.

"Kita semua berharap dia akan baik-baik saja sayang" jawab Dr. Kim sambil menenangkan anaknya.

Fallin' All in YOU II CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang