Halo apa kabar? 😁
Happy reading...Satu minggu sudah Sinka dirawat, dan ini hari terakhir Sinka di rumah sakit. Setelah berbagai upaya Sinka lakukan, merengek pada Melody dan juga Papanya, meminta untuk segera di pulangkan, akhirnya berhasil. ia tak betah berada di rumah sakit. Kakak sepupunya Melody, termasuk salah satu dokter di rumah sakit ini, sedang membereskan barang-barang Sinka selama di rawat. Sementara Sinka masih asyik dengan gadget nya berbalas pesan.
Kinal Prawira
Iya aku perjalanan kesana.
Sinka tak membalas lagi, ia menyimpan ponselnya di samping dirinya.
"Ini kalo sedari pagi tadi, kamu udah di rumah bisa istirahat " ucap Melody yang kini duduk di sofa setelah mengecek kembali semua barang yang akan dibawa pulang. Tadinya Melody akan mengantar Sinka pulang, namun adik sepupunya itu kukuh ingin di jemput oleh sahabatnya, Kinal.
Sinka tak menjawab, hanya tersenyum untuk menanggapi ucapan kakak sepupunya itu.
"malah senyum, masih lama ga ?"
"Lagi dijalan kak orangnya"
Melody menghela nafas, tak lagi bertanya apapun lagi. Beruntung hari ini pasienya sedikit, sehingga bisa membantu mengemas barang adik sepupu kesayangan itu.
Di lain tempat.
Kinal dan Ve memasuki mobil, jam istirahat kali ini mereka pakai untuk menjemput Denzel di sekolahnya. Ketika Ve menyimpan tasnya di jok belakang, ia mendapati sebuah boneka panda berukuran sedang.
"Lho kok ada boneka disini, buat Denzel?"
Kinal yang sedang mengatur suhu AC menjawabnya. "Bukan, itu buat Sinka. Hari ini kan dia pulang dari rumah sakit. Dan aku udah janji bakal jemput dia"
"Oh" sahut Ve singkat.
Raut cantiknya kini berubah d at arsenal, se-iring perasaan tak sukanya kembali menjalar. Bagaimana tidak, Selama Sinka di rumah sakit Kinal tak pernah absen untuk menjenguk Sinka, entah itu di pagi hari, siang, bahkan jika tak sempat. Pulang bekerja pun Kinal rela bertandang ke rumah sakit. Kepedulianya pada Sinka memang cukup tinggi.
Dan Veranda sedikit tak menyukai akan hal itu, karena Perhatian Kinal harus terbagi. Tak sepenuhnya untuknya. Ve tak tau apa rasa tak sukanya ini wajar atau tidak, mengingat memang Sinka adalah sahabat karib Kinal. Tak jarang beberapa kali Ve melihat interaksi keduanya yang cukup mesra, dan jangan lupakan beberapa kali sentuhan fisik yang mampu menguras rasa cemburunya.
Jika logikanya sedang berjalan baik, Ve selalu menepis rasa cemburunya pada Sinka. Namun jika perasaannya sedang was-was, pikiran negatifnya selalu mempengaruhi emosional Veranda. Seperti sekarang ini contohnya.
Ve memilih diam selama perjalanan. Sampai tiba di sekolah Denzel. Ve keluar dari mobil begitu saja tanpa menghiraukan Kinal. Ve kembali dengan menggendong Denzel, di perjalanan menuju rumah. Ve sibuk berceloteh dengan Denzel, mengabaikan Kinal yang sesekali ikut menimpali obrolanya dengan Denzel.
"Udah sampai, yuk kita turun" ajak Ve saat mobil Kinal sudah berhenti di pekarangan rumah. Menyadari hanya dirinya dan sang Mama, Denzel berhenti dan berbalik badan. "kok Daddy ga turun?"
Mendengar pertanyaan Denzel membuat Kinal keluar mobil menghampiri putranya sejenak. "Daddy mau jemput tante Sinka, hari ini kan tante Sinka pulang dari Rumah sakit" jelas Kinal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levirate (END)
Fanfic(Venal area) Warning Awas BAPER !!!! [Private acak] 😼 (25 oktober 2016) BxG Ketika Cinta sejati hadir menjelma Cinta yang baru, menawar hati yang sudah tertutup mati. "Hati dan Cintaku sudah mati , tapi Kenapa dengan perlahan namun pasti kamu...