part 6 'something about him' [Veranda]

2.5K 219 12
                                    

"Oke sayang sampai jumpa lusa"

"Iya, kamu baik-baik disana. Makan teratur dan jangan bekerja hingga larut malam"

"Iya sayang, bye"

Bip

Kusimpan ponselku setelah bertelepon dengan Deva, lalu melanjutkan kegiatanku yang sedang mempelajari file untuk meeting siang nanti.

Hari ini aku akan meng handle pekerjaan Deva hingga empat hari ke depan, sudah jadi jadwal rutin setiap Bulan untuk Deva pergi ke Singapore. Entah itu hanya beberapa hari atau paling lama hingga satu minggu disana. Mengunjungi cabang K Group yang berada disana. Dan itu sudah sering dilakukan Deva, dari awal kami menikah pun di Bulan pertama. Deva pergi ke Singapore selama satu minggu.

Tiga Bulan dari kelulusan kuliahku. Aku mulai bekerja di perusahaan papa mertuaku, atas permintaan Deva dan tentunya papa. Aku pun menempati posisi sebagai wakil direktur atas perintah Papa juga, agar aku bisa menggantikan Deva jika ia sedang mengururusi cabang lainya. Seperti saat ini.

Sejenak, kuhentikan gerakan jemariku pada keyboard yang sedang memeriksa ulang paragraf yang sudah terketik dilayar komputer. Hampir memasuki jam makan siang, lebih baik aku segera bersiap untuk menjemput Denzel di sekolahnya.

Setelah menyimpan data terlebih dahulu, aku bergegeas mengambil tas, ponsel serta kunci mobil. Dan pamit kepada sekretaris ku dan sedikit memberi perintah, agar tidak ada yang menggangu selama jam makan siangku berlangsung. Yang selalu kuhabiskan dengan anakku dan Deva tentunya.

.
.
.

Sesampainya di Sekolah Denzel, aku langsung menuju kelas yang dimana di tempati Denzel. Terlihat beberapa orangtua yang menjemput, dan aku seperti biasa berdiri didekat pintu utama yang selalu dilewati anak-anak disini. Biasanya Denzel akan langsung berlari kearahku dan memeluk kakiku.

Sapaan dari beberapa orangtua murid menyapaku, sedikit heran karena Denzel tak juga muncul. Tak biasanya ia lama keluar. Baiklah aku tetap tenang dengan mataku selalu awas mengamati pintu utama. Hingga terakhir kulihat mrs Frieska yang kuketahui sebagai guru disekolah play ground ini. Kecemasan mulai menghinggapiku, segera kuhampiri mrs Frieska untuk menanyakan putraku.

"Maaf mrs,,,"

"Eh iya, mbak Veranda ya? "

Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Ada apa? "

"Saya mau menanyakan anak saya Denzel, sedari tadi saya menunggu tapi saya tidak melihatnya keluar"

Kulihat mrs Frieska mengernyitkan dahinya sejenak.

"Lho tadi saya lihat, Denzel keluar terlebih dulu bersama mrs Ayana yang kebagian mengajar kelasnya. "

Kalau memang seperti itu, harusnya Denzel sedang menungguku, dan seharusnya aku sudah bertemu Denzel sebelum menuju kesini.

"Nah itu ada mrs Ayana, sebentar saya panggilkan... Mrs Ayana! "

Guru yang masih sangat muda menurutku,dia terlihat ramah sepertinya.

"Ada apa ya mrs Frieska memanggil saya? " tanyanya.

"Ini mbak Veranda mau jemput Denzel, kalau saya gak salah lihat. Denzel keluar bersama kamu kan? "

"Oh iya betul mrs. Frieska"

"Lalu dimana anak saya sekarang? " aku langsung menyela obrolan.

"Tadi Denzel di jemput sama laki-laki yang, mengaku sebagai orangtuanya" jawab mrs Ayana membuatku terkejut, siapa yang menjemput Denzel? Tidak mungkin Deva, atau itu Papa?.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang