Halo.. Part ini lumayan panjang, jadi santai aja baca nya.
Warning typo!
Sejak malam dimana Dave menemui Ve dan anak-anak nya. Satu bulan sudah ia tidak berhubungan dengan Veranda, bahkan beberapa chat dan panggilan telpon dari Veranda pun tak di hiraukan olehnya.
Perlakuan nya pada Sinka tak ada yang berubah, hanya saja bagaimanapun Dave mebutupi. Sinka merasa bahwa ada sesuatu yang terjadi pada suaminya itu. Dave jadi lebih pendiam.
Bahkan ketika menghabiskan waktu dengan Sinka pun seringkali, ia kedapatan melamun.
Jujur Dave bingung harus bagaimana, meskipun beberapa tahun jauh dan terpisah bahkan tak mengingat Veranda. Nyatanya perasaan tak dapat di bohongi, sekalipun ia pernah di sakiti oleh wanita itu. Ternyata hatinya masih tetap menyimpan cinta.
Tapi
Hatinya yang sekarang pun juga menyimpan rasa cinta untuk Sinka. Hatinya yang dulu satu hanya untuk Veranda, kini terdapat dua nama.
Hal ini lah yang membuat Dave tak tau harus bagaimana.
Bahkan ia tak menyangka bahwa dirinya mempunyai anak kandung bersama Veranda. Seorang anak perempuan yang sedari dulu selalu di angankan nya.
Satu sisi ia ingin kembali menjalani hidup dengan Veranda dan anaknya. Namun kenyataannya saat ini lagi-lagi membuat keinginan nya terkubur. Ve wanita yang menjadi wanita pertama dan cinta pertamanya kini harus menjadi masalalu.
Dan masa depan nya ada bersama Sinka dan calon bayinya.
Inginnya Dave bisa memilih keduanya namun itu tak mungkin, walaupun bisa. Akan ada hati yang terluka, dan tidak ada wanita manapun yang mau terbagi cintanya.
Lama terdiam dengan pikiran dan perasaannya Dave membuka suara. Saat ini sedang berada di rumah kakek Elyas.
"Aku sudah mengingat semuanya"
Opa El dan Oma Nisa terkejut mendengarnya.
"Maksudmu apa nak?" tanya Elyas.
"Ingatanku sudah pulih"
Terkejut sudah pasti, Elyas bahkan menilik dengan hati-hati cucunya. Yang di takutkan ternyata tidak terjadi, Dave dalam keadaan baik-baik saja."Bagaimana bisa? Dan sejak kapan?" Lagi Opa El bertanya.
"Sebulan yang lalu"
"Kamu baik-baik saja? Maksudnya keadaan----
Dengan cepat Dave memotong pertanyaan oma nya. "Aku baik oma, aku paham. Sehari setelah ingatan ku kembali. Aku mendatangi dokter, menjalani serangkaian tes dan hasilnya aku sehat. Mungkin ini yang dinamakan mukzizat Tuhan"
Tak dipungkiri rasa lega menyelimuti hati kakek dan nenek nya. Melihat cucunya sudah pulih kembali.
"Lalu apa yang kamu lakukan ketika kamu sudah mengingat semua ini?"
Dave mengusap wajah nya, "Aku tidak tahu, jika opa bertanya keinginan ku. Aku ingin hidup bersama mereka, Ve dan juga Sinka"
"Tapi itu tidak mungkin bisa nak, meskipun bisa jika paksaan. Namun selamanya kamu akan terus menyakiti hati keduanya, kau harus memilih salah satunya. Setidaknya hanya satu hati yang yang tersakiti bukan keduanya"
"Aku tahu oma, maka dari itu aku tidak tau harus melakukan apa"
Nisa memeluk Dave, ia bisa merasakan apa yang dirasakan cucunya itu. Posisinya sungguh rumit, kenapa sedari kecil hidupnya selalu terjebak dalam keadaan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levirate (END)
Fanfiction(Venal area) Warning Awas BAPER !!!! [Private acak] 😼 (25 oktober 2016) BxG Ketika Cinta sejati hadir menjelma Cinta yang baru, menawar hati yang sudah tertutup mati. "Hati dan Cintaku sudah mati , tapi Kenapa dengan perlahan namun pasti kamu...