Part 53 'I Love You Kinal'

505 106 53
                                    

Hai apa kabar? Minal aidzin walfaidzin yaa..


Happy reading.... Warning typo!



Hanya satu minggu Veranda ditemani Gracia berada di kediaman opa Elyas. Dan selama itu pula setia hari Ve mengunjungi makam Kinal, seperti saat ini. Mengingat ini hari terakhir ia berada di negri paman Sam ini, Ve ingin berpamitan kepada Kinal. Karena mungkin entah kapan ia mampu menginjakan kakinya disini lagi. Mungkin setelah anak mereka lahir atau menunggu sampai dirinya siap untuk mengenalkan anak mereka nanti.

"kak ayo, satu jam lagi jadwal penerbangan kita"

Veranda menghapus airmatanya, sebenarnya ia tidak kuasa untuk terus mendatangi pusara Kinal. Namun ia tak ingin menyia-kan waktunya disini, setidaknya dengan begini ia bisa sedikit menunjukan rasa cintanya pada Kinal. Meski harus berlinang airmata tiap kali ia datang dan bercerita, menceritakan keaadaanya saat ia meninggalkan Kinal. Yang hanya berujung penyesalan.

Aku dan calon anak kita pamit ya sayang, semoga kamu bahagia diatas sana. I always love you Kinal.

Ve mangehapus airmatanya, lalu berdiri setelah tanganya mengusap foto Kinal yang berada diatas pusara. Lalu menganggukan kepalanya pada Gracia, pertanda ia sudah siap untuk meninggalkan tempat Kinal. Gracia merangkul lengan sang kakak seraya mengusap punggungnya, ia tahu betapa sangat kehilangan dan terpukulnya seorang Veranda.

Gracia sendiri pun sedikit menyesali perbuatan nya pada sang kakak, bagaimana pun ia ikut andil membuat kakaknya bersedih. Dirinya telah memanipulasi perceraian Ve dan Kinal. Bahwa sebenarnya Ve dan Kinal masih sah dalam ikatan pernikahan, bukan bermaksud jahat atau lainya. Gracia melakukan ini bertujuan untuk menyelamatkan rumah tangga kakak nya. Dan sekaligus mengetes sejauh perasaan sesungguhnya Veranda untuk Kinal.

Karena ia memang menerima surat gugatan dari Kinal, namun ia menggagalkan semua itu di bantu partner senior nya Shandi Indranatio. Dan juga di ketahui oleh papa nya selaku pemilik salah satu firma hukum yang berpengaruh. Ia membuat laporan palsu, dan hasil sidang palsu untuk di kirimkan pada pihak Kinal dan juga kakaknya.

Meski bukan karena cerai. Namun, takdir memang menyuratkan mereka untuk berpisah. Apa yang di lakukan berakhir percuma, namun ia takan membeberkan perilakunya terhadap Veranda. Bukan karena takut, hanya saja ia akan mengatakan semuanya di waktu yang tepat. Yang Gracia sendiri tidak tahu kapan.

Ve dan Gracia diantar oleh kedua kakek dan nenek Kinal. Kedua orangtua itu memperlakukannya dengan baik selama mereka berada di rumah Elyas. Bahkan setiap malam, oma Nisa mau menceritakan kehidupan Kinal saat pertama kali datang dan menetap di kota ini. Bahkan masa kecil Kinal pun tak luput untuk di ceritakan. Membuat Ve ikut menangis, merasakan menderita nya Kinal sedari ia kecil. Ia sungguh tak menyangka jika mama mertua nya begitu jahat.

Ia senang telah mengetahui bagaimana sosok Kinal semasa hidupnya, Kinal memang pria hebat. Dan kuat, setidaknya dengan begini ia bisa sedikit rela Kinal di ambil sang kuasa. Untuk mengakhiri masa deritanya.

"Terimakasih sudah mengantar Ve dan Gracia, dan terima kasih juga sudah menampung kami untuk di repot kan" ujar Ve pada Elyas dan Nisa.

"Tidak repot, kau itu cucu menantu opa. Dan opa tidak ingin Kinal marah, jika memperlakukan kamu tidak baik" jawab Elyah diakhiri kekeh kecil.

Ve dan Gracia hanya tersenyum, ia bahagia karena masih dianggap keluarga oleh kedua lansia ini.

"Hati-hati jaga diri dan kesehatan yah, terutama calon cicit Oma ini" Nisa memeluk dan mengusap perut Veranda.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang