part 43 'the sweetest little thing'

1K 141 82
                                    

Yang udah neror kapan up... Mpus coming... Maaf ya ngaret dari jadwal...

Happy reading...

Hari demi hari di lalui dengan baik oleh Kinal, setelah pertengkaranya dengan Ve berakhir. Pulang dan pergi selalu bersama, bahkan beberapa waktu belakangan mereka hampir sering menghabiskan waktu bersama. Seperti makan malam di luar, jalan-jalan sampai menonton bioskop. Semakin hari kedekatan mereka semakin mengakar dan rasa itu pun kini sudah tumbuh begitu dalam bagi Kinal. sedang Veranda semakin nyaman dalam perasaanya yang pasrah terperangkap terlalu dalam.

Seperti saat ini, Veranda menyertakan diri bersama Kinal saat mengcek pembangunan gedung yang baru mencpai 80% pengerjaan.

Ve mengikuti Kinal kemana pun, matanya tak lepas memperhatikan Kinal. Baik saat Kinal memberi arahan, menyapa para pekerja buruh, mengecek sketsa gedung ciptaan nya. Semua hal tak ada yang luput dari perhatian Ve, sepertinya hal itu menjadi hobi baru baginya. Sepertinya Kinal menjadi dunia baru bagi Veranda.

Entah Kinal menyadarinya atau tidak. Selesai memberi arahan terakhir pada mandor, Kinal melihat pada Veranda yang sedang mengipaskan tanganya pada wajahnya. ia pun berjalan menghampiri Veranda.

"Ini"

Kinal memberikan sebotol minuman segar, yang langsung di terima Veranda. "Makasih"

"Habis ini kamu tunggu di ruang mandor saja ya, biar gak capek dan kepanasan"

Ve yang masih sibuk menenggak minuman hanya mengangguk, dan terkejut saat Kinal me-lap ujung bibirnya. Bukan hanya itu, Kinal juga mengelap bulir keringat di dahi Veranda menggunakan saputanganya. Perbuatan kecil yang sering Kinal lakukan selalu mampu membuat Ve meleleh.

Beberapa jam kemudian Sinka datang dan meminta mengadakan briefing singkat, sebelum Kinal dan Ve kembali ke kantor. Menyampaikan beberapa hal menyangkut sketsa pembangunan gedung.

Setelah selesai, para pekerja dan petinggi yang hadir bubar dan kembali pada pekerjaan masing-masing. Ve berinisiatif untuk berkeliling sembari menunggu Kinal yang sedang mengecek bagian logistik. Ia begitu menyukai design yang Kinal buat. Meski belum rampung, Ve bisa membayanglan akan sebagus dan semenarik apa gedung ini.

Setengah jam lamanya Kinal kembali untuk menemui Veranda, setelah mengecek logistik. Matanya menangkap keberadaan Ve dan beberapa pekerja bangunan lainya.

Tapi.

perhatian Kinal teralih, bola matanya membesar melihat tangga besi yang tak sengaja tersenggol oleh alat berat. Kinal berlari dan berteriak. Membuat perhatian semua orang yang berada disana teralihkan.

"SINKA AWAS !!"

Kinal refleks berlari, menuju arah Sinka.

Pipa berukuran besar yang sedang diangkut oleh alat berat salah satunya terjatuh, di lawan arah.

Kinal panik dan berbelok arah "VE !"

Kinal lompat dan menangkap tubuh Ve, keduanya terjatuh, dengan sigap Kinal membawa Ve berguling guna menghindari pipa yang menggelinding

PRANGGGGG

"Argghh"

Kinal refleks menoleh.

"Bu Sinka!" Ucap Hadi.

Hadi selaku mandor, dan 5 orang tukang serta security menghampiri. Kinal yang memastikan keadaan Ve, langsung melihat ke arah Sinka saat mendengar teriakan Sinka. Buru- biru Kinal bangkit menuju kearah Sinka.

"Siapkan mobil" ucap Kinal seraya memangku setengah badan Sinka. Dengan raut wajah khawatir.

"Sinka"

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang