part 37 "Jealousy"

1.3K 150 37
                                    

halo, apa kabar kalian ?

warning, part ini GAJE. Bukan mpus bgt deh klo baca ulang... tapi entah ini jari ngetiknya begitu adanya,, anggap aja ini part joke/ selingan biar ga stres yah...

happy reading

_________________________________________


Suasana  cukup canggu bagi Veranda, namun tidak terlalu bagi Kinal dan Sinka. Ya, saat ini mereka bertiga sedang duduk bersama di sebuah restoran untuk menikmati makan siang bersama.

Sinka sedikit terkejut melihat Veranda yang ikut bersama Kinal. Ini pertama kalinya bagi Sinka bertatap muka dan makan bersama dengan Veranda, Sinka sedikit canggung untuk membuka obrolan dengan Veranda.

Ve memang lebih bangak diam, dan lebih banyak  memainkan ponselnya. Sedangkan Kinal dan Sinka tampak akbrab seperti biasanya, bahkan sesekali saling melempak joke yang membuat tawa diantara mereka. Ve yang diam sedari tadi memperhatikan keduanya, ia tak menyangka jika Kinal yang ia tahu sangat berbeda ketika dengan Sinka. Kinal tampak lebih bisa mengekspresikan raut kebahagian yang terlihat apa adanya, tidak dibuat-buat.

apalagi melihat Kinal bisa tertawa lepas seperti ini, seperti tak ada beban apapun. Dan itu semua berkat wanita cantik berwajah oriental di depanya. Entah kenapa tiba-tiba rasa tak suka hadir melingkupi hati Veranda, melihat Kinal yang bisa tertawa lepas karena Sinka. Apalagi ditambah sentuhan fisik, walau tidak seberapa. Seperti sekarang tangan Kinal mengacak lembut puncak kepala Sinka. Dan mendapat balasan dari Sinka meninju pelan lengan Kinal.

"E-hemz"

Sinka sedikit tersentak dan merasa tak enak. Sedangkan Kinal tidak bereaksi apa-apa dan malah tersenyum manis pada Veranda yang berdiri dari duduknya.

"Aku mau ke toilet dulu" 

Kinal mengangguk masih dengan senyumnya, ia tidak menyadari raut cemburu di wajah Veranda. Berbeda dengan Sinka yang tahu jika Ve cemburu, mungkin karena sesama wanita, ia bisa merasakanya. Tapi tunggu jika benar Veranda cemburu, berati wanita yang usianya 2 tahun diatas Sinka itu mempunyai perasaan pada Kinal ? benarkah ?

"Dut, kok malah bengong sih?" tanya Kinal yang sedar tadi mengamatinya.

Sinka lagi-lagi tersentak lalu menatap Kinal dan

Tak!

"aww, kok malah sentil aku ?" Kinal memegangi keningnya.

"Dasar paus, kamu gak tau ?" sewot Sinka

"Engga, emang ada apa ?" dengan tampang polos Kinal.

"Gak ada apa-apa"

Kinal yang tidak memang tidak peka, semakin bingung atas pertanyaan Sinka yang tak jelas.

"Kamu kenapa sih Dut ? gak jelas banget sih"

"Enggak, gak apa-apa gak jadi" percuma memberitahu Kinal, lagi pula tebakanya belum tentu benar jika Veranda cemburu padanya. Sinka pun berdiri dari duduknya.

"Aku juga mau ke toilet"

Kinal menggelengkan kepalanya, ia kadang tak mengerti dengan jalan pikiran para wanita. Tak lama Veranda datang bersaamaan dengan makanan yang diantar pelayan. Kinal tersenyum pada Ve yang kini duduk di sampingnya.

Lalu Sinka pun kembali dari toilet, mereka menyantap hidangan masing-masing dalam keadaan hening. Gak ada yang membuka suara, Kinal yang merasa keadaan sedikit aneh hanya diam saja.

***

Ve turun dari mobil ia kembali ke kantor setelah makan siangnya tanpa Kinal. Karena Kinal dan Sinka meninjau proyek Resort. Ve ditawari Kinal untuk ikut namun tidak bisa karena satu jam lagi ia harus memimpin meeting bulanan para staff.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang