Part 59 "Shock Teraphy"

362 82 46
                                    

Klik



Dave tiba di rumah, ia pun membuka mantel dan menggantung nya. Di lihat nya sang istri yang tengah menonton televisi.

"Sayang"

Dave menghampiri Sinka sekedar memeluk atau cium seperti kebiasaan mereka. "Syukurlah kamu udah pulang, gimana acaranya tadi?"

"seru, ramai dan pengunjungnya antusias lihat action team. Eh kamu abis nangis ya, kok matanya sembab?"

Sinka mengusap matanya ia pun memberikan cengiran nya. "Iya terbawa suasana film tadi"

Dave hanya menggeleng kan kepalanya, tumben sekali istrinya bisa menangis. Mau sesedih apapun film yang di tonton tak pernah ikut bersedih. Ya mungkin ini hormon ibu hamil kali ya? Dave pun mengajak Sinka ke kamar. Sudah cukup larut juga.

Sinka duduk di ranjang dengan bersandar, tangan nya mengusap perut yang kini mulai membesar. Hingga pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Dave yang sudah segar dan berganti memakai piyama.

"Dave"

"Kenapa sayang" setelah menyimpan haduk, Dave menghampiri Sinka dan duduk di sampingnya. Sinka menggeser posisi ya untuk lebih dekat dengan Dave, ia kini ganti bersandar di dada suaminya. Yang langsung mendapat pelukan.

Untuk sesaat hening, mereka menikmati pelukan. Saling mencurahkan rasa cinta dan sayang mereka.

"Dave aku ingin bertanya"

Dave hanya bergumam, ia sibuk mengusap perut Sinka.

"jika ada dua perempuan dalam bahaya yang sama, dan salah satu nya itu aku. Siapa yang akan kau pilih untuk di selamat kan? Kemungkinan nya hanya bisa menyelamatkan satu orang"

Dave mengerutkan kening heran, "Kok tanya begitu? Ya jelas aku pilih kamu dong sayang"

"Aku cuma mau tau aja, teringat film yang lihat tadi. Menceritakan cinta segitiga, dua wanita dan satu laki-laki. Dan pertanyaan ku tadi itu salah satu scene nya, aku jadi membayang jika hal itu terjadi padaku"

"Jangan sampai, aku tak mau mengalami nya. Hidup kita berbeda dengan film tadi. Gak akan ada hal seperti itu terjadi pada kita, udah sekarang kita tidur" Dave merubah posisi untuk berbaring, di turut oleh Sinka yang langsung masuk kedalam dekapan Dave.

Bukan tak mungkin hal itu terjadi, entah kenapa Sinka semakin terpikirkan dengan pertanyaan nya tadi. Sudah beberapa hari ini perasaan gelisah, ia tak tahu ada apa. Bahkan sudah mencari tahu penyebab perasaan gundah dan gelisah yang menyerang nya. Karena itulah perasaan takut muncul, ia takut kehilangan Dave.


***

Hari yang cukup melelahkan bagi Veranda, lelah oleh situasi yang di luar logika. Kejadian tadi saat dinner membuat kepalanya pusing. Memikirkan berbagai macam kemungkinan dan ketidakmungkinan. Saat ini Ve sedang berbaring di atas kasur, ia menatap kedua anaknya. Ve ingat, berawal dari Aluna yang mengatakan ia melihat pria yang mirip dengan Kinal. Lalu hari ini Gracia, Shandi dan Denzel mengatakan orang yang mirip Kinal?

Pikirannya makin berkecamuk, antara harus percaya atau tidak. Ah ia menyesal karena mempunyai mata minus, kalau tidak mungkin ia sudah bisa melihat dan memastikan sendiri. Pria yang di sebut mirip Kinal, beneran mirip ataukah memang itu Kinal? Tapi rasanya tidak mungkin, jelas-jelas Ve, melihat dan menyaksikan sendiri saat tubuh Kinal terbujur kaku.

Ve menyerah, ia tak mau semakin larut dalam pikiran nya. Ia memutuskan untuk besok mengunjungi kediam Elyas, karena lusa ia akan kembali ke Indonesia.

Sebelum menutup mata, Ve mencium kening kedua anaknya terlebih dulu.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang