part 40 'party and accident'

1.2K 140 45
                                    

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Semua akan terlewati hari demi hari, minggu demi minggu, hingga bulan demi bulan. Seperti halnya sebuah perasaan, yang tidak bisa kita tau kemana rasa itu ingin berlabuh. Inilah yang dialami oleh Veranda, tiga bulan berlalu sejak mereka pulang dari Bali. Hubungannya dengan Kinal semakin dekat, bahkan lebih dekat.

Terlebih saat ini kedua nya tinggal bersama di rumah baru milik Kinal. Yang di beri oleh papa Rifat, kenapa bisa ? Veranda bahkan Kinal tak tahu. Rifat sang Papa sengaja, memberikan rumah baru untuk ditempati Kinal dan Ve. Selama ini Rifat tahu hubungan anak dan menantunya tidak seperti suami istri pada umumnya, maka dari itu selama ini Rifat berusaha untuk mendekat kan Veranda dan Kinal. Seperti Veranda yang diminta Rifat untuk membimbing Kinal di Perusahaan.

Diawal Kinal dan Veranda sempat menolak, namun akhirnya Kinal menerima tentunya setelah ia bercerita pada Sinka. Ya Sinka yang berhasil membujuk Kinal, dan mendukung nya dengan alasan Veranda.

Anggap saja ini jalan Tuhan, untuk menyatukan kembali cinta kalian.

Kalimat pamungkas Sinka, yang membuat Kinal menerima rumah pemberian Rifat. Dan ya sudah dua bulan ini di lalui Kinal tinggal bersama Veranda dan Denzel tentunya. Ia merasa senang, ini memang salah satu harapannya dulu. Tinggal dan membina rumah tangga bersama dengan wanita yang dicintainya.

"Kamu kenapa ?"

Kinal tersadar dari pertanyaan Veranda, yang sedang mengambilkan sarapan pada piring Kinal. Saat ini mereka dalam suasana sarapan pagi bersama.

"Tidak apa apa, terimakasih ya ?" Kinal tersenyum sangat menawan yang di balas langsung oleh Veranda.

"Oh ya, hari ini Papa akan datang ke kantor" ucap Veranda sambil menyuapi Denzel.

"Memangnya ada apa ?"

"Lusa kan, ulang tahun perusahaan. Dan sudah jadi tradisi ada perayaan, dan dengar-dengar sih katanya perayaan tahun ini special, karena genap perayaan mencapai satu dekade"

"Oh ya ? Memang nya biasanya seperti apa ?"

Veranda meminum air putih nya sebelum menjawab pertanyaan Kinal. "Biasanya jika tahun kemarin perayaan di gedung mengadakan pesta, nah tahun yang akan datang pasti di rayakan dengan liburan bersama. Memangnya kamu beneran tidak tahu soal perayaan ulang tahun perusahaan ?"

Raut wajah Kinal berubah sendu, lalu Kinal menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.

"Dari kecil aku memang tak pernah diajak, hanya Deva yang selalu di bawa kemana pun"

Veranda merasa bersalah atas pertanyaanya yang secara tak langsung membuka luka lama Kinal. Tangan Veranda menangkup tangan kiri Kinal.

"Maaf aku membuat kamu sedih"

"Tidak apa, oh ya bagaimana kalau kita berangkat sekarang ?" Tanya Kinal yang di setujui Veranda.

Mereka berangkat dengan mengantar Denzel terlebih dahulu. Rumah yang mereka tempati lebih dekat dengan rumah orangtua Veranda hanya berselang lima belas menit dalam jarak tempuh waktu. Dan berbeda komplek.

***

Rapat bulanan kali ini di pimpin langsung oleh Rifat. Meski kepemimpinan sudah di serahkan pada Kinal, namun Rifat masih menjabat sebagai komisaris utama.

Rifat membahas acara ulang tahun perusahaanya, yang akan di adakan secara besar-besar an dari tahun sebelumnya. Semua karyawan dari.kantor pusat sampai kantor cabang pun diwajibkan hadir, ditambah dengan semua relasi dan para investor baik dari luar maupun dari dalam negeri juga turut di undang. Benar-benar perayaan tahun ini akan menjadi Grand Party.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang