part 25 'meet bestfriend'

1.4K 200 18
                                    

Dering ponsel menyadarkan Veranda dari lamunan panjang nya soal kejadian semalam, ia menghela nafas sejenak sebelum mengangkat telpon yang ternyata dari adiknya.

"Halo, kak Ve kapan kerumah?

"Pulang kerja sekarang Gre, kenapa emang ?"

"Ini Denzel rewel manggil kak Ve terus"

"Oh, bilangin aja bentar lagi kakak pulang. Sekalian kakak nginep disana"

"Oke... Bye kak"

Veranda melihat jam yang baru menunjukan pukul tiga sore, ia bergegas untuk pulang lebih cepat. Karena percuma saja ia memaksa bekerja, kalau pikiran nya tidak bisa fokus. Mungkin dengan bertemu Denzel dan bermain dengan nya bisa melupakan perkataan Kinal yang sedari tadi terus berputar di otaknya.

Pukul empat Ve tiba di rumah orangtuanya, sebelum turun Veranda mengambil kantong yang berisi mainan dan juga makanan. Setelah mengucap salam Ve masuk dan langsung mencari keberadaan putranya, terdengar suara menangis dari arah kamar Maminya. Langsung saja Ve menuju kesana setelah meletakan barang bawaan nya.

Tanpa mengetuk Ve langsung membuka pintu kamar begitu saja.

Melihat siapa yang masuk, Denzel yang sedang digendong Oma nya langsung mengangkat tangan meminta di gendong oleh Veranda.

"Denzel kenapa Mi ?" seraya mengambil alih Denzel kedalam pangkuanya.

"Kebangun, padahal baru sebentar tidurnya. makanya rewel"

Ve hanya berkata 'oh' lalu keluar dari kamar Mami nya dengan berusaha mendiamkan Denzel. Membawanya ke kamar, tak lupa membawa serta mainan yang ia beli untuk Denzel.

.
.

Kinal baru saja tiba dari luar kota, cukup malam ia sampai di rumah. Terbukti keadaan rumah sepi yang sudah di pastikan para penghuni rumah sudah beristirahat. Rasa haus yang sejak dijalan Kinal rasakan membawanya langsung menuju dapur, yang ternyata ada Bella yang sedang memunggunginya.

"Loh Bel kamu belum tidur ?" sedikit mengintip Bella yang sedang membuat susu coklat. "Ya ampun kakak ! Ngagetin aja tau nggak" kesal Bella. Membuat Kinal terkekeh, lalu mengambil gelas dan menghampiri Bella yang berdiri di dekat dispenser.

"Maaf deh, kenapa belum tidur ?" ulang Kinal. Bella meneguk sejenak susunya sejenak. "Aku gak bisa tidur kak, makanya bikin susu. Siapa tau membantu. Oh ya mumpung kak Ve sama Denzel gak ada, aku tidur bareng kakak ya ?" Kinal sedikit mengernyit mendengar ucapan Bella soal Veranda.

"Memangnya mereka kemana ?"

"Pas kakak keluar kota, kak Ve nginep di rumah Mami ..... Emang kak Ve gak ngasih tau kak Kinal ?" heran Bella sambil meneguk habis susu coklatnya. Kinal berdehem sejenak "ya... kakak Kira Veranda udah pulang, ternyata belum" Kinal meneguk habis air putihnya. "Ayo katanya mau tidur di kamar kakak" setelah menyimpan gelasnya Bella menyusul Kinal yang sudah lebih dulu berjalan menuju kamarnya.

Keesokan harinya Kinal tiba di kantor cukup pagi, di karena kan ada jadwal meeting pukul 7 nanti di luar. Kinal dan sekretaris nya Shania langsung menuju ruangan untuk mempersiapkan bahan yang akan di presentasi kan, sambil menunggu waktu.

"Setelah ini ada jadwal apalagi untuk saya ?" Kinal dan Shania sudah berada di mobil untuk menuju tempat client nya. "Meeting dengan calon investor kita dari luar negri pak, siang nanti di hotel Rizt Calton " Kinal hanya mengangguk dengan mata fokus pada netbook. "Sudah kamu siapkan semua ? Karena saya tidak mau bolak-balik ke kantor" lanjutnya.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang