Hai hai,,, selamat bermalam minggu, yang malam mingguanya dirumah aja. Siap in kipas ya siapa tau mendadak panas ngeliat orang pada ngedate. Wkwk
Warning ! Adult content
tolong yang dibawah umur harap menjauh.Malam pun berganti, dan matahari hampir berada pada puncaknya. Salah satu dari dua orang yang masih meringkuk di bawah selimut, terusik karena cahaya terang yang menerobos gorden kamar. Veranda mengucek matanya, rasanya terlalu sulit untuk membuka kedua matanya yang masih mengantuk. Ve menyesuaikan pandangan nya, ia merasa tubuhnya begitu lelah. Dan meringis merasakan ngilu di bagian kewanitaanya, saat menggerakan badannya. Bahkan kepalanya sedikit terasa pening.
Ve membalikkan tubuhnya menjadi telentang, ia merasa aneh dengan keadaan tubuhnya yang begitu lengket. Ve menyibak sedikit sedikitnya dan matanya terbelalak kaget melihat keadaan tubuhnya yang polos tanpa pakaian. Jantungnya berdegup kencang dengan was-was ia menoleh kan kepalanya ke kanan. Terdapat Kinal yang tidur terlentang dengan salah satu tangan menutupi wajahnya.
Ve bangun dan terduduk, tangannya memegang erat selimut untuk menutupi tubuhnya, kepalanya menggeleng menepis pemikiran yang ditakutinya
"Gak mungkin"
Ve mengamati tubuhnya lagi, terdapat beberapa tanda dibagian dadanya. Lalu beralih pada Kinal, tersentak melihat keadaan Kinal yang lebih banyak terdapat tanda seperti dirinya bahkan warnanya lebih gelap dengan keunguan. Lagi, Ve menggelengkan kepalanya tak percaya. gak mungkin aku ngelakuinnya.
Matanya mengedar keseluruh ruangan, ranjangnya terlihat acak-acakan dengan pakaiannya dan celana Kinal yang berserakan. Veranda bangkit dengan melilitkan selimut tipis di tubuhnya, ia masih shock dengan keadaan seperti ini. Ve melangkahkan kakinya kearah pintu kamar yang terbuka, dan kembali mendapati kemeja, dasi dan jas Kinal yang teronggok di lantai.
"Jadi semalam aku sama Kinal memang melakukannya ?, tapi bagaimana mungkin ?" Ve beranjak menuju kamar mandi, dengan pikiran yang berkecamuk. Antara kaget, marah, dan kecewa. Entah Veranda tak tau harus bagaimana menyikapinya. Namun rasa tak terima dan marah mendominasi pikiran dan jiwanya.
Selesai membersihkan diri, dan berpakaian. Ve bergegas mengambil tas dan memeriksa Ponsel nya, lalu mengambil kunci mobil miliknya. Veranda pergi begitu saja tanpa menghiraukan Kinal yang masih tertidur. Ia tak mau melihat Kinal yang sudah membuatnya kecewa.
Ve menekan remot kunci mobilnya yang menimbulkan bunyi. saat membuka pintu, Ve tersentak oleh panggilan disertai cekalan ditangan setelahnya.
"Veranda tunggu"
"Lepasin" ucap Ve membuang pandangannya. Menyadari Kinal yang hanya memakai celana pendek, dan tidak memperdulikan tubuh bagian atasnya yang terekspos.
"Kamu mau kemana ?"
"Bukan urusan kamu" Ve melepas kan cekalan Kinal dan masuk kedalam mobil. Dengan cepat Kinal menahan pintu mobil yang ingin di tutup Veranda. "Ve, aku minta maaf. Aku--
"Stop ! Aku kecewa sama kamu" bukan hanya tak ingin melihat, bahkan menyebut nama Kinal pun Ve enggan. Emosi Veranda sedang tidak stabil. Kinal terpaku, dengan perkataan Veranda. Ia membiarkan mobil Veranda pergi begitu saja. Setelahnya Kinal mengusap wajahnya frustasi. Apa yang Ia takutkan menjadi nyata, Veranda marah dan kecewa pada dirinya. Sekarang apa yang harus ia lakukan ? Susah payah ia mengambil hati Veranda, dan Kini dirinya sendiri yang membuat Ve kembali menjauh. Karena ulahnya, yang dengan mudah terbawa nafsu.
Arrggh sial
Beberapa menit sebelumnya, Kinal terbangun karena suara pintu kamar yang ditutup begitu kasar. Kinal terbangun, lalu setelah beberapa menit terdiam. Kinal tersadar sesuatu ia langsung mengambil celana dan langsung di pakainya, dengan tergesa ia keluar kamar berusaha mencegah Veranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levirate (END)
Fanfiction(Venal area) Warning Awas BAPER !!!! [Private acak] 😼 (25 oktober 2016) BxG Ketika Cinta sejati hadir menjelma Cinta yang baru, menawar hati yang sudah tertutup mati. "Hati dan Cintaku sudah mati , tapi Kenapa dengan perlahan namun pasti kamu...