Hai gimana senengkan mpus udah UP lagi... Dikarenakan mpus lagi seneng pertama kali VC sm gracia 😝😝.... Kemarin rabu. Cantik beud oshi mpus😍😍
Oh ya.. Happy reading!!!
.
.
.
Ketika pada akhirnya raga mulai melemah, jiwa yang meredup. Pejuang yang memilih untuk menyerah. Habisnya penawar luka yang kian membara, Kini si pemilik raga dan jiwa tak ingin lagi untuk bertahan. Ia memilih melepaskan semuanya.
Ttiiiiiiiiiiiiittttttt.........
Suara dari alat EKG berbunyi nyaring, di iringi garis lurus yang melaju melahap gambar garis abstrak. Mengejutkan orang-orang yang baru saja terlelap, selang hanya beberapa menit saja.
Terkejut di sertai kepanikan yang luar biasa, Elyas langsung menghampiri dan memijit tombol darurat. Tak lama dokter dan suster pun tiba dengan membawa alat pacu jantung, salah satu suster meminta untuk keluarga pasien menunggu di luar.
Opa Elyas, oma Nisa dan Bella. Menunggu dengan raut wajah tak terbaca, mereka memandangi tindakan para medis dari kaca kecil yang terdapat pada pintu. Dan derap langkah cepat berasal dari Sinka yang datang dengan tergesa, dirinya di hubungi oleh oma Nisa saat ia tengah berada di kantin sedang memesan kopi.
Air mukanya terlihat panik dan ketakutan.
Hingga kegiatan tim dokter, terhenti. Beberapa perawat membereskan alat. Sementara sang dokter keluar lebih dulu.
"Mohon maaf pasien tidak bisa bertahan, pasien meninggal dunia"
Tangisan hal pertama yang terdengar di lorong rumah sakit, setelah dokter pergi. Elyas, Nisa, Sinka dan Bella lantas segera memasuki ICU.
"Kinal jangan tinggalkan aku"
"Kakak, ini Bella kak, jangan tinggalin Bella sendiri"
"Nak, bangun. Oma tau kamu hanya sedang bercanda kan?"
Sementara Elyas hanya diam tak ikut bersuara, namun kini airmata nya mulai menetes. Meski ia sama tak relanya dengan istri dan cucu nya. Namun sebagian kecil hatinya merasa lega, karena Kinal terbebas dari segala kesakitan yang ia alami selama ini.
Bella menangis pilu, ia tak menyangka akan kembali kehilangan kakaknya. Terlebih kakak yang paling ia sayangi. Baru sehari kemarin ia mendapat kabar dari Sinka, bahwa Kinal kecelakaan. Dan pada saat itu juga ia langsung bergegas untuk terbang ke Amerika dibantu oleh Sinka. Melewati 17 jam lebih perjalanan udara, Bella tiba malam hari, ia langsung meminta ingin menemani Kinal. Terakhir kali sejak di bandara waktu itu. Bella belum Sama sekali ketemu Kinal.
Dan sekarang disaat ia bisa menemui Kakaknya, Tuhan malah dengan cepat merenggut ya, bahkan tak sampai semalam penuh ia menemani Kinal. Hanya kurun waktu beberapa jam saja.
Bahkan Bella yang masih dalam keadaan tertekan karena mendapat kabar buruk bertubi-tubi, membuat tubuhnya melemah hingga tak sadarkan diri.
Oma Nisa menangis di pelukan Elyas, sementara Sinka masih bersikeras berupaya untuk Kinal bangun kembali. Dengan terus meracau dan mengguncang tubuh Kinal.
"Aku mohon Kinal bangun, aku mencintai kamu. Kamu harus tau itu"
Hiks hiks....
"Aku mencintai kamu dengan sangat Kinal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Levirate (END)
Fanfiction(Venal area) Warning Awas BAPER !!!! [Private acak] 😼 (25 oktober 2016) BxG Ketika Cinta sejati hadir menjelma Cinta yang baru, menawar hati yang sudah tertutup mati. "Hati dan Cintaku sudah mati , tapi Kenapa dengan perlahan namun pasti kamu...