part 4 'wellcome home' [Deva]

2.8K 254 15
                                    

Hari ini aku tidak langsung pulang kerumah, masih banyak pekerjaanku yang belum selesai. Tapi bukan karena itu, melainkan hari ini adalah hari kepulangan adiku, dan aku sudah berjanji padanya menjemput dia di bandara.

Aku sangat antusias mendengar kepulangan dia, dia adik yang cukup dekat denganku sedari kami kecil. Perbedaan usia yang hanya terpaut satu tahun membuat kami sangat dekat layaknya adik-kakak yang sering melakukan hal apapun bersama. Dan 8 tahun berpisah, cukup membuatku kehilangan adik kecilku itu. Kulihat jam menunjukkan pukul 15.25 sore, aku segera bergegas pergi. Kuambil ponsel yang berada di saku, aku menghubungi Veranda untuk memberitahu. Dan menyuruhnya beserta Denzel untuk datang ke rumah papa.

Kemacetan menjadi kendalaku untuk sampai di bandara tepat waktu, alhasil aku sampai di bandara cukup petang. Tak membuang waktu, aku segera memasuki bandara Soeta dan menuju boarding pass untuk menanyakan pesawat yang ditumpangi Kinal.

Aku pergi menuju starbuck yang ada didekat bandara, ternyata penerbangan Kinal sedikit ada kendala cuaca yang mengharuskan pesawatnya mengalami landing sementara dinegara lain. Kupesan kopi dan sedikit makanan ringan untuk mengganjal perutku, baiklah aku hanya perlu menunggu satu jam. Dari pihak boarding pass yang memberitahuku tadi.

Satu jam berlalu, kusimpan tablet yang sedari tadi kugunakan untuk mengecek beberapa email masuk. Pukul 19.05 waktu yang tertera dijam tanganku, sudah satu jam. ku percepat langkahku kembali masuk ke lobby bandara. Aku memilih jarak yang tidak terlalu jauh dari pintu keluar, selain posisi strategis. Aku dapat langsung melihat para penumpang yang hilir mudik disini.

Dua puluh menit berlalu, tak kutemukan Kinal sama sekali. Sedari tadi mataku tak berhenti untuk mengedarkan pandanganku mencari Batang hidungnya. Kuambil ponselku untuk mengiriminya chat.

Kamu dimana? Sudah dua puluh menit aku mencarimu, tapi nihil.

Bukanya balasan yang kudapat, melainkan panggilan masuk pada ponselku.

"Hallo"

"Kak Deva dimana? "

"Aku tak jauh dari pintu keluar"

"Oke aku kesana "

"Kamu sendiri dimana ?"

"Dibelakang kakak"

Kubalik arah tubuhku, dan aku sedikit terkejut menatap lelaki depanku. Dengan tubuh tegap dan tingginya sedikit melebihiku, dia memakai kacamata hitam dengan rambut gondrong yang mencapai leher.

(Contoh gambaran Kinal, silahkan bayangkan wajah kinal)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Contoh gambaran Kinal, silahkan bayangkan wajah kinal)

Sedikit ragu aku menyebut namanya.

"K-Kinal? "

Dan pria didepanku ini tersenyum, senyuman khas adiku Kinal. "Yes that's right....ini aku, Kinal adikmu, jangan bilang kau tak mengenaliku kak" masih dengan senyum yang diakhiri cengiran khasnya.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang