part 19 'Kinal'

1.8K 234 35
                                    

Tahun ajaran baru sudah dimulai, dimana para peserta didik melanjutkan pendidikan nya ke tingkat yang lebih tinggi. Pun demikian di salah satu sekolah terbaik di Jakarta. Yang sedang menjalankan MOS ( Masa Orientasi Siswa) pada hari pertama nya. Tidak seperti kebanyakan sekolah yang menjadikan MOS ini sebagai ajang main-main, hura-hura, memakai pernak-pernik aneh dan halal konyol lainya.

Di sekolah ini semua calon siswa diberi bimbingan, dan pengenalan ruang lingkup sekolah. Serta perkenalan para guru dan calon siswa, yang di buat senyaman mungkin dan santai. Agar tidak membuat para calon siswa stress dan lebih berbaur.

Sore hari yang masih terbilang cerah, sebuah taksi yang melintasi jalur perbatasan Jakarta barat dan Jakarta selatan. Sopir taksi itu berniat menghindari macet untuk mempersingkat waktu. Agar penumpangnya cepat sampai tujuan.

Namun tak terduga sebelumnya, jalanan yang awalnya sepi itu mendadak di datangi gerombolan anak sekolah yang cukup banyak. Dan dari lawan arah pun datang gerombolan anak sekolah dengan seragam yang berbeda.  Sebagian dari mereka membawa alat-alat seperti; cerulit, pisau, tongkat, double stick, gear, dan rantai motor.

Kejadiannya sangat cepat, hingga kedua kubu sekolah itu sudah saling baku hantam. Sopir taksi itu terlihat panik, begitu pula penumpang nya yang hanya seorang perempuan.

Naas, salah satu bagian kaca taksi yang semula berniat  putar balik terkena lemparan batu cukup besar. Penumpang perempuan itu menjerit ketakutan. Dan entah bagaimana, para siwa tawuran itu melebar sampai taksi itu berada di pusaran mereka. Sopir taksi itu gemetar ketakutan, namun ia berusaha menelpon polisi. Sementara gadis penumpang itu sudah menangis pasrah, ia benar-benar takut.

Prangg
.
.
.

Aarggh

Lagi, kaca bagian samping belakang taksi itu pecah, dan serpihannya mengenai lengan gadis itu.

Teriakan kecil gadis itu cukup membuat sang sopir semakin ketakutan, ia berharap ada warga menolong dan polisi segera datang. Gadis itu memejamkan matanya takut, sambil menahan perih luka di lengan atasnya. Hatinya terus merapalkan doa dan pertolongan.

Tiba-tiba pintu belakang taksi itu terbuka, Seorang laki-laki dengan rompi jeans dan menggunakan hoodie, menarik gadis itu sedikit kasar. Gadis itu hampir berteriak sebelum sebuah pelukan kuat melindungi nya. Wajah gadis itu tenggelam di dada pria yang ternyata menolongnya.

Pria yang tak dikenal itu berusaha membawanya keluar dari kerumunan tawuran itu, tubuhnya tingginya berusaha melindungi gadis itu sebisanya.

Bughh


Bagian punggung pria itu terkena pukulan tongkat, dan disusul beberapa pukulan yang mengenai mereka berdua. Pria itu berusaha melawan dengan tetap melindungi si gadis. Serangan brutal para siswa itu menyerang tak beraturan, pria penolong itu pun berhasil keluar dari kerumunan tawuran itu. Meski harus mendapat beberapa pukulan dan tendangan. Pria itu membawa si gadis menjauh ke tempat yang aman.

Pria itu sempat mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi temannya, lalu ia melihat luka di lengan gadis itu.

"Duduklah tanganmu terluka"

Mereka duduk di bawah pohon pinggir jalan yang cukup besar.

Si pria meneliti luka gadis itu, lalu ia pun merobek seragam nya asal untuk membalut luka gadis itu. "Ini akan sedikit sakit" dan benar saja si gadis pun hanya meringis menahan perih ketika pria di hadapan nya ini mengikat dengan begitu kuat.

"Selesai, untuk sementara cara ini bisa menghentikan darah mu"

"Terimakasih" ujar gadis itu.

Sesaat tatapan mereka bertemu, sepasang mata berwarna cokelat yang sangat indah. Dan terlihat terang jika terkena sinar matahari, mata indah yang membius tatapan si gadis.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang