Part 47 'Memilih Untuk Pergi'

665 125 108
                                    

Happy reading......

Warning typo.!

Kini Rifat kembali turun tangan memimpin perusahaan. Ia tak tega jika membiarkan menantu kesayangannya, untuk mengurus perusahaan seorang diri, karena Rifat tak ingin menantunya menjadi sibuk sehingga waktu untuk cucunya berkurang. Hingga kini sudah 2 minggu berlalu, sejak terakhir Kinal mendatangi rumahnya. Rifat sama sekali tidak tahu dimana keberadaan Kinal. Rifat sudah mencari semampu yang ia bisa, serta menyuruh beberapa orang yang ia bayar untuk mencari putranya. Namun, belum ada hasilnya.

Terduduk melamun menghadap jendela yang memberikan pemandangan kota Jakarta. Ruang direktur yang beberapa waktu kebelakang ini di tempat oleh Kinal. Rifat memandang kosong, wajahnya terlihat begitu kuyu. Kantung mata yang menebal, serta tubuh tuanya kini mulai mengurus. Kemana lagi Ia harus mencari Kinal? Gejolak perasaan nya selalu tak tenang acap kali memikirkan Kinal. Ia takut terjadi sesuatu pada putra bungsunya. Selain rasa menyesal, dan di bayangi rasa bersalah yang semakin hari kian bertumbuk di hatinya. Membuat Rifat tak lagi memperhatikan kesehatannya, ia bahkan jarang pulang ke rumah, Rifat lebih sering menginap di rumah yang ia berikan untuk Kinal dan Veranda tempati.

Perang dingin antara dia dan sang istri pun masih barlaku sampai saat ini. Kekecewaan pada istrinya sudah mencapai batas, Rifat tak tahu harus bagaimana lagi.

Setelah menimbang cukup lama, Rifat memberanikan diri untuk menelepon pada orangtuanya yang berada di Amerika, untuk memastikan dugaan atau harapan terakhirnya jika Kinal kembali kesana. Saat sambungan telpon tersambung, bukan sebuah jawaban yang di dapat, tetapi kemarahan dari sang Ayah, yang memojokan dirinya.

"Untuk apa kamu menanyakan Kinal? Dia tidak ada disini, dengar saat ayah menemukan Kinal, ayah akan membawa Kinal kembali ke Amerika. Dan kamu jangan pernah lagi temui cucu ku! "

"Tidak yah, aku mohon jang---

"Ayah sudah muak dengan kelakuan kamu dan istri mu, mana janji kamu yang ingin menebus kesalahan dengan meminta cucuku untuk kembali ke Indonesia?
Dengar, Rifat. Kalau bukan karena Kinal yang memintanya, Dulu Ayah tidak akan mengizinkan dia untuk pergi."

"Ayah aku minta maaf"

"Sudahlah, Ayah tidak ingin mendengar apapun lagi, kamu didik istri mu itu dengan benar! "

Bip

Rifat memejamkan matanya, ia membenarkan ucapan Ayahnya. Ia memang gagal sebagai seorang ayah dan suami. Dan ia membenci kenyataan ini. Ditambah dengan urusan perusahaan. Berbicara perusahaan, Ada sedikit ke anehan yang terjadi, yang mampu mengalihkan perhatian sementara Rifat dari Kinal. Selama Kinal tidak ada, beberapa masalah yang terjadi perusahaan nya terselesai kan secara perlahan. Bahkan orang-orang yang menjadi penghianat, dan pelaku korupsi di perusahaan nya sudah di adili di meja hukum. Berita itu ia dengar kemarin dari pengacara nya.

Levirate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang