Haloo.... Seneng ga? Mpus UP cepet, alhamdulilah ide lancar, dan waktunya luang..
Warning typo!
Happy reading all....
Menjelang dini hari Ve terbangun. Ia sama sekali tidak bisa tidur nyenyak. Terhitung hanya dua jam ia tertidur. Matanya sama sekali susah untuk terpejam lagi. Terlebih rasa penasaran yang bersarang di hati dan pikiran nya lah yang membuat rasa kantuk itu hilang. Pertanyaan tentang Kinal dan dirinya di masa lalu. Ve mengambil sapu tangan yang di berikan Papanya.
Ve memperhatikan sapu tangan itu. Ia tahu sapu tangan itu adalah sapu tangan milik seseorang yang menolong nya, menyumbat pendarahan di kepalanya yang di ikat dengan robekan kemeja. Itu hal yang di beri tahu kan oleh Papanya. Tapi yang Ve ketahui bahwa sapu tangan itu milik Deva, karena pada saat Ve sudah bisa kembali untuk sekolah. Ia mengumumkan siapa pemilik sapu tangan itu, dan Deva lah yang menghampiri lalu mengambilnya.
Hal itulah yang menjadi awal pertemuan Ve dan Deva. Yang berujung perkenalan dan berlanjut menjadi dekat, hingga akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Kabar buruk yang membuat Kinal patah dan sakit hati.Tapi ternyata pemilik asli sapu tangan itu adalah Kinal. Bagaimana bisa? Jadi selama ini Ve salah mengira, yang menjadi penolong nya adalah Kinal, bukan Deva. Jelas terdapat nama Kinal di salah satu sudut, yang di sulam sangat kecil. Menandakan pemiliknya. Kenapa nama ini luput dari perhatian ku? Semakin banyak potongan clue yang belum terpecahkan membuat Ve semakin penasaran untuk mencari tahu.
Ia keluar kamar, menuju ruang kerja papinya. Ve terkejut ketika membuka pintu, ia mendapati Leo yang masih berada disana. Sang ayah pun ikut kaget melihat Ve datang.
"Ve ada apa nak?"
Ve masuk dan langsung duduk di sofa. Leo pun menutup laptopnya dan bergegas menghampiri putrinya.
"Pi katakan semuanya, dengan jelas dan lengkap. Masalalu aku sama Kinal? "
Leo menatap tak percaya pada putrinya "kamu yakin?"
Ve mengangguk yakin "Iya Pi"
"Baiklah"
Leo beranjak mengambil sesuatu di laci meja kerjanya. Sebuah rekaman, rekam suara Kinal. Leo pada saat itu sengaja merekam nya, agar ia bisa memberikannya pada Veranda, jika waktunya sudah tepat. Pikir Leo pada saat itu.
"Ini kamu bisa putar rekaman suara Kinal, agar lebih jelas kamu mengetahuinya" ucap Leo.
Dengan gerakan pelan, Ve menekan tombol play pada benda yang bentuknya seperti radio kecil.
Dan terdengarlah suara Kinal, yang entah mengapa mampu membuat hati Ve menghangat. Sungguh demi apapun ia sangat merindukan ayah dari calon bayinya itu.
Terlepas dari rindunya yang sedikit terbayar karena suara Kinal. Ucapan Kinal di rekaman membuat Ve hanyut dan ia berusaha menginga semuanya. Meski hanya kilasan bayangan, namun Ve tetap berusaha keras, hingga rasa sakit di kepalanya mulai terasa. Keinginannya untuk bisa ingat mengabaikan rasa sakit nya.
Setengah jam waktu yang dihabiskan untuk mendengarkan suara Kinal, membuat perasaan nya makin campur aduk. Beberapa ingatannya secara acak mulai kembali, walau masih belum jelas. Tapi setidaknya kini Ve tahu, alasan mengapa hatinya merasa utuh saat bertemu Kinal, meski belum mengingat semuanya. Ve yakin kalau dulu ia pun jatuh cinta pada Kinal terlebih dahulu, sebelum ia bersama Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levirate (END)
Fanfiction(Venal area) Warning Awas BAPER !!!! [Private acak] 😼 (25 oktober 2016) BxG Ketika Cinta sejati hadir menjelma Cinta yang baru, menawar hati yang sudah tertutup mati. "Hati dan Cintaku sudah mati , tapi Kenapa dengan perlahan namun pasti kamu...