Chapter 25-Effort

4.4K 372 22
                                    

Aku nggak tahu yang suka Tell Me Who You Love ternyata cukup banyak😯
Thank you so much for your support guys 😆

Happy reading 😊

"Beri aku kesempatan terakhir. Tadi pagi, aku putus dengan Clarine."

Hana terbelalak. Tadi pagi pasangan itu masih baik-baik saja. Kenapa tiba-tiba? "Apa?"

"Aku memutuskan Clarine."

"Kenapa?" tanya Hana masih bingung. Hana sudah tidak mempermasalahkan kesepakatan mereka, jadi kenapa Samuel tiba-tiba memutuskan Clarine yang seharusnya dilakukan kemarin setelah mereka sepakat?

"Aku memikirkannya," jawab Samuel sembari menyentuh perut Hana. "Ini kesalahan kita. Aku tidak mau bayi yang tidak berdosa ini menanggung kebodohan kita, Hana."

Hana menyingkirkan tangan Samuel dari perutnya. "Sam, pagi tadi kamu dan Clarine masih baik-baik saja. Kenapa tiba-tiba?" Mata Hana kembali berair. Sekarang Hana tak tahu air matanya ini untuk kesakitan yang mana. Ia hanya sedang butuh menangis untuk meluapkan rasa sakit itu.

Samuel mengangguk. Benar kata Hana. Tadi pagi ia masih memberatkan Clarine, bahkan Hana bukan menjadi pertimbangan baginya. Namun, saat ia bertemu dengan anak kecil di taman tadi, hati Samuel rasanya tak terima jika anaknya nanti mengalami hal yang serupa. "Aku ingin bertanggung jawab."

Hana tersenyum kecil lalu mengusap sisi wajah Samuel. "Tidak perlu menghiburku. Aku baik-baik saja." Hana benar-benar tak bisa percaya jika Samuel dan Clarine putus hanya demi bayi yang dulu akan disingkirkan Samuel.

"Aku serius."

"Kamu hanya mengasihaniku yang menangis seharian. Entah apa yang akan kamu rasakan besok. Itu hanya rasa kasihan sesaat."

"Kamu terlalu percaya diri, Hana. Aku melakukan ini bukan untukmu, tapi untuk bayinya."

Hana tersenyum lagi. "Lupakan." Wanita itu beranjak dari kursi hingga selimut yang tersampir di bahunya jatuh ke lantai kemudian memberesi barangnya di atas meja.

Samuel memegang lengan Hana yang hampir mengangkat laptopnya. "Dengarkan aku—"

"Sam, apa perlu aku ingatkan jika beberapa waktu lalu kamu ingin bayi ini mati?" ungkap Hana tajam.

"Hana—"

"Kamu tidak sepeduli itu, Samuel. Kamu hanya kasihan melihatku yang terus menangis. Kita jalani saja seperti biasanya. Tidak perlu saling mencampuri urusan masing-masing. Kita akan segera bercerai."

Samuel berdiri kemudian memeluk Hana dengan erat. "Satu minggu. Berikan aku kesempatan satu minggu untuk memperbaiki kesalahanku. Satu minggu dari sekarang, aku akan menyetujui semua keputusanmu atas kita. Kumohon."

"Tidak bisa! Kita sepakat bercerai!" Hana kesal. Ia mencoba mendorong tubuh Samuel dengan sekuat tenaga, tapi Samuel masih enggan melepasnya.

"Aku mohon. Beri aku kesempatan terakhir."

"Kenapa kamu sangat jahat padaku? Setiap kesempatan akan memberikan luka baru untukku, tidakkah kamu tahu jika luka kemarin bahkan belum sembuh!" Hana memukuli punggung Samuel yang masih tak ingin melepaskan pelukannya.

"Jadi biarkan aku menyembuhkannya."

"Samuel, jangan egois! Lepaskan aku!"

"Beri aku kesempatan."

"Tidak mau!" Hana semakin brutal memukuli tubuh Samuel agar melepaskan pelukannya. Ia menangis keras saat ada rasa sakit baru yang menyerang hatinya. Hana tidak ingin menjadi cengeng, tapi akhir-akhir ini dirinya sangat mudah menangis. Hana lelah.

Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang