Bakal maraton update Tell Me Who You Love 😍😝
Happy Reading 😍
Tiga hari berlalu begitu saja dan semangat di ruangan yang biasanya selalu gaduh ini mendadak turun. Tak ada lagi pertengkaran tak penting Gabriel dengan Hana yang dulu membuat sakit kepala tapi kini mereka merindukannya.
"Rick, Gab," panggil Dini setelah ia meninggalkan mouse di tangan.
Ricky dan Gabriel menoleh.
"Kita belum dapat izin ke Bali?"
Gabriel sebagai ketua tim mebggeleng lemah.
Dini menghela napasnya kasar. "Nomor Hana belum bisa dihubungi. Aku khawatir. Benarkah Hana pulang ke Bali? Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya?"
Ricky ikut mebghela napasnya. "Hana butuh waktu sendiri. Keluarga Atmaja pasti membebaninya."
Dini menatap Gabriel. "Benarkah Orang tua Samuel berniat baik saat itu?"
Anggukan Gabriel berikan sebagai jawaban. "Tante Lusi terlihat sangat merasa bersalah. Ayah Samuel juga tampak beberapa kali mengatakan maaf pada Hana."
Ketukan pintu membuat Dini beranjak malas untuk melihat siapa yang bertandang ke ruangan mereka. Dini membuka pintu yang sebenarnya bisa dimasuki siapa saja di kantor ini tanpa permisi asal ada keperluan itu. "Ada apa, Sya?" tanya Dini yang melihat Syana bagian resepsionis ada di depan pintu. Tumben sekali datang langsung, biasanya dia akan menelepon jika ada keperluan.
"Ada yang ingin bertemu Hana. Aku bilang Hana sudah sedang cuti tapi dia tidak percaya. Sekarang dia ingin bertemu dengan Ricky."
Ricky menoleh saat mendengar namanya disebut. Pria itu segera beranjak dan berjalan menuju pintu. "Mana orangnya?"
"Ada di ruang tunggu."
Ricky kemudian mengangguk dan keluar ruangan untuk turun menuju lobi.
"Sya, Hana mengundurkan diri. Bukan cuti," kata Dini saat Syana hampir menyusul Ricky.
Syana tampak terkejut. "Benarkah? Status data di komputerku bilang Hana tidak sedang di kantor karena cuti."
Gabriel yang mendengar itu segera ikut ke depan pintu. "Bagian personalia bilangnya Hana mengundurkan diri."
Syana mebggeleng tak paham. "Tiba-tiba sekali. Apa dia sedang ada masalah?"
Dini menganggukkan kepalanya. "Masalah hidup dan mati."
Syana berdecak tak percaya mendengar jawaban Dini. "Dasar!" Ia kira mereka hanya sedang bercanda. Wanita cantik itu melenggang pergi untuk kembali ke mejanya.
Dini menatap Gabriel. "Kamu yakin Hana resign? Kenapa datanya menyatakan cuti?"
"Aku akan ke bagian HRD dulu," kata Gabriel kemudian keluar dari ruangannya untuk mencari kejelasan tentang hilangnya Hana dari tim mereka.
***
"Tante Lusi," sapa Ricky yang melihat Lusi ada di ruang tunggu.
Lusi segera berdiri dan menghampiri Ricky tak sabar. "Tante baru saja ke apartemen Hana, tapi Hana tidak ada. Jadi, kalau Tante ke kantornya."
Ricky mengangguk lalu mengajak Lusi untuk duduk dulu. "Hana mengundurkan diri tiga hari yang lalu, Tante."
"Apa?" Lusi merasa ia sangat berdosa karena tak bisa mendidik putranya hingga menghancurkan hidup seorang wanita.
"Kita belum dapat kabar apa-apa dari Hana, Tante. Kemungkinan Hana kembali ke Bali."
"Bali?"
"Ibu Hana masih tinggal di Bali. Kemungkinan Hana pulang ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romansa"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...