Chapter 60-Ternyata Dia

3K 460 48
                                    

Sekarang rajin banget updatenya perasaan.

Happy reading 🥰

Keluar dari kantor Samuel, Clarine menerima telepon dari managernya. Kaki dengan heels tinggi itu menghentak kesal sebelum masuk ke dalam mobil, tak lupa memperkuat amarahnya dengan membanting pintu mobil.

"Bagaimana? Kenapa beritanya tidak ada tanda-tanda akan turun? Atensi netizen semakin besar pada skandalmu, Clarine! Sebenarnya Samuel bisa tidak, sih?" Suara di seberang sana tak sabaran. Ia juga terdengar sibuk dengan hal lain di seberang telepon.

"Jangan harapkan pria berengsek itu lagi, Yesi. Hubungi saja beberapa kenalan kita yang memiliki power untuk membantu menekan berita ini."

"Dia tidak ingin membantumu?" tanya Yesi selaku manajer Clarine tak percaya jika Samuel akan bersikap cuek pada masalah Clarine. Biasanya Samuel bisa dengan mudahnya dibodohi oleh ucapan Clarine tentang berita miringnya.

Samuel selalu percaya pada Clarine seperti kerbau dungu jika Clarine sudah menjelaskan skandalnya dengan kebohongan.

"Dia menjadi bodoh karena wanita sialan itu! Sudah, jangan bahas dia lagi. Hubungi beberapa kenalan kita yang aku maksud tadi."

"Clarine, kabar buruknya adalah orang-orang yang pernah menjalin hubungan gelap denganmu sudah tidak bisa dihubungi lagi. Seperti Eriko Nazir, dia sudah kuhubungi dan pesannya sudah terbaca, tapi dia langsung memblokir nomorku." Yesi mengumpat kesal, dia telah menggunakan banyak cara yang kemungkinan bisa membantu menekan turun berita buruk Clarine. Namun, semuanya berakhir nihil.

Bahkan produser yang pernah menjanjikan kemudahan karir pada Clarine, hanya menjawab jika dia sibuk dan tidak ada waktu untuk membantu hal ini.

Menurutnya, ini sangat aneh. Semua koneksi yang pernah mereka jalin demi kemulusan karir Clarine, sepertinya diputus dengan sengaja oleh seseorang.

"Sial!" Clarine memukul roda kemudi dengan kesal. "Hana benar-benar bosan hidup!"

"Kamu yakin ini ulah wanita perebut tunangan orang itu?" tanya manajernya menjadi tak yakin setelah berita ini semakin serius untuk ditangani. "Dia tidak sehebat itu, kan?"

Clarine terdiam sesaat, pikiran Yesi sama seperti Samuel. Namun, Clarine tidak terpikirkan orang lain lagi selain Hana yang memiliki dendam besar padanya.

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan," cetus Clarine yang langsung menutup telepon mereka dan melajukan mobilnya.

Clarine melajukan mobilnya dengan cukup kencang karena sudah tidak sabar dengan pemikirannya.

Di dalam hati, selalu ada umpatan yang ia tujukan pada Hana. Clarine sempat memikirkan pendapat Yesi dan Samuel jika ini bukan ulah Hana. Namun, setelah berpikir lagi, Clarine yakin Hana bisa saja melakukan semua ini.

Hana hidup di lingkungan jurnalis. Ia banyak mengenal orang-orang di balik layar pemberitaan. Tidak menutup kemungkinan jika Hana juga memiliki hubungan spesial dengan beberapa petinggi dunia hiburan seperti dirinya dan meminta bantuan mereka untuk menyebarkan berita ini secara agresif.

Apa pun bisa menjadi kemungkinan.

"Wanita murahan itu akhirnya tidak sabar mengeluarkan taringnya, kita lihat saja nanti siapa yang akan tertawa di akhir pertunjukan." Clarine mencengkeram kemudi dengan kuat.

"Selalu berlagak polos di depan semua orang, dasar wanita busuk!"

Ponsel Clarine kembali berdering. Wanita itu melirik benda pintar yang menampilkan nama manajernya.

Clarine menepikan mobilnya dengan terpaksa karena yakin Yesi meneleponnya untuk hal yang sangat penting setelah mereka tadi baru saja memutus sambungan.

Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang