Chapter 67-Aku akan Menghubunginya

2.3K 408 29
                                    

Happy reading 😍

JA Company tidak lebih baik. Segala pemberitaan perselingkuhan Samuel dan Clarine membuat harga saham perusahaan menurun pesat.

Bahkan hingga seminggu ini, sudah banyak pemegang saham yang mengurus penarikan sahamnya dari perusahaan sebelum saham mereka tidak ada harganya lagi.

Lusi jatuh sakit sejak beberapa hari lalu dan dirawat di rumah sakit. Wanita itu sudah mencoba menemui Hana di apartemennya dan Hana saat melihat kedatangannya hanya mengatakan, "Apa yang terjadi pada JA Company, bukan urusanku! Jangan datang lagi!"

Dari nadanya, Lusi paham jika Hana begitu tersakiti dan bersikap tidak peduli pada perusahaannya. Namun, ia tetap mencoba peruntungannya mengingat jika hati Hana sebelumnya begitu lembut.

Pesan demi pesan ia kirimkan pada Hana meski tidak pernah mendapatkan balasan. Lusi memohon padanya untuk membujuk ayahnya melepaskan JA Company mengingat hubungan baik mereka dulu.

Panggilan dari Samuel tidak pernah absen barang sehari. Hana ingin memblokir nomornya, tetapi hati kecilnya agak goyah karena berita di media semakin memburuk tentang JA Company.

Apalagi pesan yang Samuel kirimkan dan memberitahunya bahwa Lusi sedang dirawat di rumah sakit.

Hana menghela napasnya. Beberapa waktu lalu Lusi baru saja keluar dari rumah sakit, sekarang wanita itu sudah berkunjung lagi ke rumah sakit.

"Ini semakin gila." Dini yang sedang menyeduh teh di dapur segera berlari ke meja ruang tamu, di mana ada Hana, Gabriel, dan Alan di sana.

"Lihat!" Dini meletakkan ponselnya di tengah meja, menunjuk layar yang menuliskan berita tentang Clarine. "Diduga depresi akibat skandalnya, model Clarine Steve dirujuk ke rumah sakit jiwa," kata Dini yang membaca judul artikel terbaru.

Hana meraih ponsel Dini lebih dekat dan membuka beberapa foto dari kejauhan Clarine yang ditemani kedua orang tuanya keluar dari mobil di depan lobi sebuah rumah sakit jiwa.

"Apa separah itu?" tanya Hana tak percaya dengan perkembangan kasus ini. Ini hanyalah skandal perselingkuhan seorang pengusaha dan model, bagaimana bisa menjadi sebesar ini?

Komentar jahat tidak pernah berhenti membanjiri setiap postingan yang terdapat gambar Clarine.

"Aku tidak bisa lagi menutup mata," ujar Hana sembari melihat ketiga temannya bergantian.

"Itu balasan yang setimpal untuknya!" Dini menanggapi dengan nada geram. Beberapa waktu terakhir, memang terlihat hati Hana mulai melunak setiap melihat berita seperti ini. Dini sangat tidak suka jika Hana tidak bisa menikmati dirinya yang sudah ada di atas sendirian melihat kehancuran Samuel dan Clarine.

"Ini lebih dari cukup," lirih Hana. Tanpa sadar wanita itu meraih ponselnya dan menggenggamnya di tangan kiri, seperti sedang mempertimbangkan sesuatu.

"Apa rencanamu?" tanya Alan yang melihat Hana sedikit linglung.

Tatapan Hana beralih kepada Alan. "Bisakah aku menghubunginya?" Hana tidak tahu kenapa ia perlu memerlukan persetujuan orang lain untuk menghubungi ayahnya. Ia sangat ragu-ragu.

"Ikuti kata hatimu, Hana. Kamu adalah orang yang baik. Melihat seseorang menderita atas namamu meski kamu tidak melakukan apa-apa pasti membuatmu merasa bersalah." Alan mengusap kepalanya pelan. "Jika kamu menghubunginya, dia akan mendengar pendapatmu."

Hana mengigit bibir bawahnya pelan sembari melihat ponsel di tangannya.

Pintu apartemen terbuka dari luar, ada Ricky yang masuk dengan dua buah kantong plastik berukuran sedang di kedua tangannya.

Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang