Ada yang kangen?
Happy reading 🥰
Siang itu Smart Media dihebohkan oleh kedatangan Samuel ke divisi tempat Hana bekerja. Beberapa kali Samuel memang menjadi narasumber untuk berita mereka, jadi banyak sekali karyawan yang mengetahui siapa Samuel Atmaja.
Hana menoleh ke pintu ruangannya saat bisik-bisik karyawan lain mulai terdengar. Dari kejauhan, ia melihat Samuel berjalan ke arah ruangannya yang hanya dibatasi pintu dan dinding kaca.
Perempuan itu mengernyitkan dahinya melihat Samuel yang tampak percaya diri ada di kantor orang.Perempuan berbadan dua itu tampak memilih menghindar dari tatapan ketiga teman satu ruangannya dan berjalan keluar untuk menghampiri Samuel.
"Wakil CEO JA Company baru saja membuat kehebohan di Smart Media. Aku akan menuliskan judul berita itu." Hana meraih pergelangan tangan Samuel dan membawanya memasuki lift untuk karyawan.
Samuel tertawa kecil. "Kenapa kamu panik? Berterima kasihlah jika memang aku memberimu ide berita."
"Ada apa?" tanya Hana tanpa ingin basa-basi.
"Kita akan ke mana, Hana?" tanya Samuel saat Hana menekan angka satu di mana lobi berada.
"Katakan kamu ada urusan apa sampai datang ke sini dan aku akan mengantarmu keluar sekarang."
"Hei," sergah Samuel sembari meraih sebelah bahu Hana agar menghadap padanya. "Apa salahnya aku datang ke kantor istriku?"
"Baik, itu terdengar memuakkan. Jangan main-main, aku sedang bekerja," kata Hana ketus.
"Bukankah sebentar lagi jam makan siang? Aku ingin mengajakmu makan siang bersama."
"Sam, kamu lupa kita tidak sedekat itu sampai harus makan siang bersama?" Hana melirik suaminya tak minat.
Pintu lift terbuka dan Hana langsung berjalan menuju pintu utama kantor.
"Aku hanya ingin makan siang dengan anakku. Apa masalahnya?"
"Diam!" bisik Hana tajam karena Samuel terdengar sekali ingin mengeraskan suaranya saat menyebutkan anak.
Pria itu terkekeh menyebalkan dan meraih pinggang Hana. Hana tak sempat menghindar ketika Samuel mendorongnya masuk ke dalam mobil.
"Sam! Jam istirahatku masih lima belas menit lagi!" pekik Hana yang mencoba melarikan diri, tetapi pintu mobilnya sudah dikunci oleh Samuel.
Hana menghela napasnya jengah dan mengalah sampai Samuel duduk rapi di belakang kemudi. "Kamu mau apa sebenarnya?"
"Makan siang bersama, Hana."
"Memuakkan," gumam Hana menatap jengkel Samuel yang sudah menjalankan mobilnya.
"Pakai seatbelt-nya," titah Samuel kalem.
"Sudah kubilang jangan merecoki pekerjaanku, ini belum jam istirahatku, Samuel!"
"Aku mengenal pemilik perusahaanmu. Tenang saja."
Hana menghela napasnya kesal. Ia tahu Samuel tidak akan menurunkannya dengan mudah, jadi ia terpaksa memakai sabuk pengamannya.
"Ingin makan apa?"
"To the point saja apa yang ingin kamu lakukan sampai repot-repot ke kantorku!"
"Tidak repot sama sekali," balas Samuel dengan senyum menyebalkan bagi Hana. "Kenapa kamu berangkat kerja bahkan sebelum aku bangun? Ibu menanyakanmu."
"Ah, jadi Ibu yang menyuruhmu datang?" tanya Hana seperti meremehkan.
"Ibu bertanya padaku kenapa kamu buru-buru berangkat bekerja. Dia khawatir kamu sangat sibuk dan mengabaikan jadwal makanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...