Chapter 68-Benar-benar ada Kesalahpahaman

2.2K 415 38
                                    

Happy reading 😍

Getaran ponsel di atas meja membuat Erick yang sedang membereskan kertas-kertas di sana melirik benda pintar itu. Ponsel itu milik atasannya, Johnny Wu.

Melihat nama pemanggil, Erick sangat terkejut dan menoleh pada Johnny yang berdiri di ambang pintu ruang VIP restoran sembari menjabat tangan kliennya.

Johnny Wu sedang secara pribadi mengantarnya keluar.

Deringan itu berhenti setelah tidak ada yang menjawab. Erick mengambil ponselnya dan menunggu Johnny menyudahi obrolan ringannya.

Menyadari tatapan tak nyaman Erick, Johnny melirik sebentar. Sekretarisnya itu sedang memegang ponselnya. Johnny agak bisa menebak situasi, mungkin ada panggilan mendesak di sana.

Ia tidak banyak berbasa-basi lagi dan mempersilakan kliennya pergi. Langkah panjang langsung ia ambil begitu kliennya sudah tidak terlihat.

"Tuan Wu, panggilan dari Nona Hana." Erick segera menyerahkan ponselnya.

Tangan Johnny agak gemetar saat menerima benda pipih itu seolah benda itu bukan hal ringan. Akhirnya Hana menghubunginya. Ini adalah hal yang sangat ia tunggu.

Johnny tidak lagi membuang waktu dan menghubungi Hana kembali. Deringan ketiga berhenti dan berganti dengan suara yang begitu ia harapkan.

"Halo, Ayah."

"Hana, bagaimana kabarmu?" tanya Johnny tanpa perlu menutupi rasa senangnya.

"Hana baik," jawab Hana agak kaku.

Johnny tersenyum membayangkan wajah putrinya. Ia tahu bahwa Hana menghubunginya pasti ada sesuatu yang sangat penting atau mendesak. Namun, Johnny berusaha membohongi dirinya sendiri bahwa anak menghubungi ayahnya adalah sesuatu yang wajar. "Ayah merindukanmu."

Johnny tidak menahan diri untuk mengungkapkan perasaan rindunya pada Hana. Jika saja keadaan mendukung, ia ingin bisa segera memeluk putrinya.

"Oh!" Reaksi terkejut Hana sudah ia duga sebelumnya. Johnny benar-benar senang bisa mendengar suara putrinya lagi.

Namun, kalimat berikutnya dari Hana membuatnya bungkam seketika. "Jika merindukanku, kenapa tidak pernah menghubungiku lagi?"

Johnny menangkap nada getir dari suara Hana. Ia bertanya-tanya apakah Hana di sana masih berharap ia menghubunginya secara rutin?

Johnny tidak melakukan lagi karena setiap menghubungi Hana, ia akan bertanya kabarnya. Hana selalu menjawab ia baik-baik saja. Jika Johnny tidak segera menanyakan hal lain, Hana akan bilang ia sedang sibuk dan tidak bisa bertelepon terlalu lama. Atau kalimat andalannya adalah 'Jika tidak ada yang lain, kututup'.

Pria itu merasa menjadi pengganggu kenyamanan Hana setiap menelepon. Ia khawatir teleponnya hanya akan membuat hari Hana tidak menyenangkan karena suasana hatinya.

Apalagi setelah Hana memutuskan untuk bertunangan dengan Alan, Johnny menarik semua pengawasannya pada Hana. Ia tidak lagi mendapatkan foto atau video putrinya.

Johnny menyadarkan dirinya bahwa Hana sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri. Lagi pula ada ketiga sahabat baiknya ditambah Alan yang selalu menjaga Hana. Meski Alan kemudian pergi keluar negeri, keluarga Alan menggantikan tunangan putrinya itu untuk menjaga Hana. Apalagi adik laki-lakinya, Revan.

"Maafkan ayah, Sayang. Seharusnya ayah lebih memperhatikanmu."

Ini bukan hanya jawaban untuk pertanyaan Hana baru saja. Johnny juga mengarah pada masa-masa sulit Hana ketika harus putus dengan Alan dan menikah dengan Samuel. Ia terlalu naif beranggapan bahwa Hana tidak perlu pengawasan ketatnya lagi.

Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang