Happy reading 🥰
"Clarine gila, dan Samuel mendukung kegilaannya, Hana!" Dini berkata dengan emosi yang tidak perlu repot ia tutupi.
"Ceraikan dia secepatnya!" imbuh Ricky tak kalah emosi.
Hana mengangguk ringan. "Terakhir kali dia bilang akan mempermudah proses perceraian nanti. Aku harap dia cukup punya malu untuk memegang janjinya."
"Aku benar-benar ingin menghajarnya sampai mati!" geram Ricky dengan kedua tangan mengepal seolah jika Samuel ada di hadapannya sekarang, ia pasti langsung menghajarnya.
"Sekarang aku sedang bingung tentang satu hal lagi. Ini berkaitan dengan ayahku. Diam-diam Samuel mengajukan kerjasama dengan perusahaannya. Bagaimana menjelaskan hal ini pada ayah?"
Gabriel menghela napasnya, sudah cukup muak dengan tingkah laku Samuel yang tidak tahu diri. Samuel pasti tidak tahu hubungan ayah dan anak itu tidak terlalu baik, tapi dengan lancangnya pria itu memanfaatkan pernikahan mereka untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan multinasional milik ayah Hana.
"Apakah dia pria?" Dini berapi-api lagi. Sejak ayah Hana memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya, hubungan ayah dan ibu Hana menjadi kurang baik. Pria itu sangat sibuk dan sering ke luar negri.
Puncaknya adalah ketika Hana berusia lima belas tahun, kakeknya meninggal. Kala itu Rosa—ibunya menghubungi Johnny Wu agar pulang sebentar untuk menghadiri pemakaman. Namun, karena desakan pekerjaan, ayah Hana itu hanya mengirimkan orang untuk mewakilinya hadir.
Beberapa hari setelah pemakaman ayah kandung ibunya, kedua orang tua Hana bertengkar hebat di telepon. Ibunya menuding bahwa keluarga bukan prioritas lagi bagi Johnny, tetapi pria itu terlalu berambisi pada karirnya.
Ketika Johnny pulang, pertengkaran itu terjadi lagi. Pria yang selama ini ia rindukan berkata akan membawa ibunya dan Hana ke luar negri karena perusahaan yang ia rintis dari nol sudah mulai stabil. Namun, Rosa malah marah besar. Semua keluarganya ada di sini, jadi ia tidak ingin pindah ke luar negri.
Jangankan ke luar negri, bahkan ibunya tidak pernah mau pindah dari Bali saat Hana mengajaknya tinggal bersama di ibu kota.
Mulai hari itu, hubungan Hana dan Johnny merenggang kala Johnny meminta Hana ikut dengannya. Ia berpikir bahwa ayahnya terlalu egois. Ia marah dan memutuskan untuk putus hubungan dengan ayahnya jika pria itu tetap tinggal di luar negri.
Tahun-tahun pertama perpisahan mereka, Johnny Wu selalu mengirimkan pesan dan uang padanya. Bertanya kabarnya dan apa yang sedang ia lakukan.
Namun, sayangnya Hana yang masih remaja dan marah pada Johhny jarang membalas pesannya. Ia hanya meminta untuk tidak mengiriminya uang lagi karena Hana akan mengembalikannya tanpa kurang sedikit pun.
Saat Hana mulai berusia delapan belas tahun, hubungan mereka semakin memburuk. Johnny jarang sekali menanyakan kabarnya dan Hana anehnya sama sekali tidak kehilangan. Sekarang, bahkan belum tentu dua bulan sekali Johnny bertanya tentang kabarnya. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali mereka bertemu. Dua atau tiga tahun lalu, Hana sudah tidak ingat kapan terakhir kali ayahnya datang untuk menemuinya.
Ketika ia menikah pun, Johnny tidak diberitahu. Maka dia tidak datang. Entah sampai sekarang ayahnya tahu tidak bahwa putri semata wayangnya telah menikah.
Lalu ketika dengan percaya dirinya Samuel mengajukan kerjasama dengan perusahaan Johnny, Hana merasa hatinya terbakar. Selama ini ia terus menunjukkan pada Johnny bahwa Hana bisa berdiri dengan kakinya sendiri tanpa bantuan dari pria itu. Namun, kenyataan yang Hana dengar dari Clarine seperti menghancurkan harga diri Hana di depan Johnny. Ia tidak ingin ayahnya berpikir bahwa ia ingin dibantu oleh pria yang sudah menyia-nyiakannya dengan sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...