Cie cepet updatenya 🤣
Happy reading 🥰Kedatangan ibunya bersama sang ayah tentu saja membuat Hana terkejut.
Rosa langsung memeluk putrinya yang kini perutnya sudah sangat besar. "Sayang, kamu sehat?"
Hana tersadar dari rasa terkejutnya dan membalas pelukan Rosa. "Hana sehat, Ibu. Ibu bagaimana?" Hana dan Rosa saling melepaskan pelukan dan wanita itu membawa ibunya masuk.
"Siapa, Sayang?" Suara Alan dari arah dapur mengejutkan Rosa maupun Johnny. Kedua orang tua Hana itu langsung menoleh ke arah dapur.
Alan ikut menoleh setelah mematikan kompor dan tak kalah terkejut saat ternyata yang datang adalah Johnny dan Rosa. Alan langsung mendekati keduanya dan menyapa, "Paman, Ibu."
"Sayang?" ulang Rosa yang yakin pendengarannya tadi tidak salah menangkap Alan memanggil Hana dengan sebutan sayang. Bukankah mereka sudah putus?
Johnny juga tampak kebingungan. Bukankah terakhir kali Hana menunjukkan sikap jika dia dan Alan hanya berteman?
"Ayah, Ibu. Ini akan mengejutkan kalian. Aku ...."
"Biar aku yang bicara," potong Alan seraya mengusap lengan Hana. "Paman, Ibu, Alan kemarin melamar Hana dan Hana menerimanya. Jadi, setelah Hana melahirkan, saya berharap Paman dan Ibu merestui Alan untuk menikahi Hana."
Rosa menatap Alan dengan mata yang berkaca-kaca. "Alan, apa kamu yakin?"
Alan tersenyum lembut dan memegang tangan Rosa dengan kedua tangannya. "Ibu, cinta Alan pada Hana bahkan tidak pernah berkurang sedikit pun meski kami pernah putus. Alan yakin Hana adalah wanita yang paling tepat untuk Alan. Ibu, Alan tidak akan menyakiti Hana. Alan janji akan menjaga Hana dan bayi kami nanti."
Rosa meremas-remas tangan Alan dengan kedua tangannya, tetapi senantiasa menjaga tekanannya pada tangan Alan yang masih terbalut perban. Air matanya mengalir begitu saja.
Alan segera menuntunnya untuk duduk. Pria itu beralih menatap ayah Hana. "Paman, bolehkah aku menggantikanmu menjaga Hana di sisa hidupku?"
"Alan, apakah ini yang akan kamu bicarakan saat tadi malam meminta bertemu?" tanya Johnny yang ingat tadi malam Alan meminta bertemu, tetapi ia sudah ada di Bali jadi Johnny mengatur pertemuan nanti siang. Johnny berpikir bahwa Alan akan membicarakan soal kecelakaan kemarin, ternyata Alan ingin meminta restunya menikahi Hana.
Alan mengangguk kecil dan menoleh pada Hana yang tampak terkejut. Hana tidak menyangka Alan akan secepat itu berniat meminta restu ayahnya.
"Paman, Alan bukan orang yang sempurna, tapi Alan akan berusaha semaksimal Alan untuk menjamin kebahagiaan Hana." Alan berucap serius dan menatap Johnny juga Rosa bergantian.
Rosa mengusap bahu Alan. "Hana menerimamu, ibu tidak ada kata lain lagi selain ucapan terima kasih, Alan."
"Ibu, terima kasih," ucap Alan penuh rasa syukur di dalam hatinya.
Johnny angkat bicara, "Kejadian kemarin membulatkan tekad ayah untuk membujuk Hana menerima Alan lagi. Ayah sudah melihat rekaman CCTV dari rumah sakit. Kalian saling mencintai, itu alasan yang lebih dari cukup untuk kembali bersama."
"Paman, terima kasih."
"Alan, bagaimana dengan orang tuamu?" tanya Rosa agak khawatir.
Alan tersenyum lembut. "Alan sudah bicara dengan mereka tadi malam, Bu. Papa dan Mama setuju. Mereka ingin segera bertemu dengan Hana."
Hana mengangguk. "Iya, Ibu. Tadi pagi Tante ... Mama Nadia menelepon Hana dan kami mengobrol cukup banyak. Mama Nadia ingin kita segera mengadakan pertemuan keluarga." Hana tiba-tiba merasakan kehangatan di dadanya. Saat tadi Hana menerima telepon dari Nadia, Hana menyapanya dengan sebutan tante. Namun, Nadia dengan suara halusnya meminta Hana memanggilnya mama seperti saat dulu ia bersama Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...