Chapter 14-Can We Love Each Other?

2.4K 273 12
                                    

Kalau ada typo tolong Kiran dikasih tahu ya. Belum empat editing nih.

Happy reading 😍

Percuma saja Hana meminta izin untuk pulang malam jika sampai di rumah bahkan Samuel belum pulang. Hana menghempaskan tubuhnya ke ranjang yang empuk lalu ia memejamkan matanya sejenak untuk mengusir rasa lelahnya. Ia bersenang-senang selama bersama teman-temannya tadi. Beruntung bahkan Hana seperti tak peduli setelah melihat Samuel berpelukan dengan Clarine tadi karena Hana yakin dirinya tak punya perasaan apa pun untuk Samuel.

Anehnya, perut Hana masih terasa lapar meski ia sudah makan sangat banyak. Wanita itu beranjak meninggalkan kamar dan berjalan menuju dapur untuk membuat sesuatu agar bayinya tak kelaparan.

"Kamu mau makan apa, Sayang? Coba kita lihat di kulkas ada apa." Hana mengusap perutnya sendiri dan mengajak bicara janin yang tengah tumbuh di rahimnya. Ia sangat senang sejak hamil bisa berbicara sendiri tanpa takut dikira gila oleh orang lain. Hana merasa punya teman di manapun ia berada.

Hana mengetuk dagunya sembari memperhatikan isi kulkas. Ia mengambil sayuran hijau, telur, dan wortel kemudian membersihkannya. "Nasi goreng dengan sayur akan membuatmu sehat, Sayang." Hana terus mengajak bayinya berbicara untuk mengusir kesunyian dapur.

"Sepertinya Mama masak terlalu banyak, Sayang." Hana mengambil piring untuk memindahkan nasi gorengnya. Ia bilang masak terlalu banyak tapi nyatanya ia memindahkan semuanya ke piring karena yakin bisa menghabiskannya.

"Hana."

Hana terkejut dan menoleh. Menatap Samuel di ambang pintu dengan kesal. "Kamu membuatku kaget! Bagaimana jika makananku jatuh?" omelnya.

"Bukankah kamu pergi makan dengan teman-temanmu?" tanya Samuel sembari menarik kursi di meja makan dapur lalu duduk di sana. "Kenapa masih membuat makanan?"

"Anakku lapar." Hana menarik kursi di sebelah Samuel dengan sepiring nasi goreng yang tampak masih panas.

Samuel melirik perut Hana dengan ujung matanya.

"Kamu sudah makan?" tanya Hana yang langsung membuat Samuel mendongak menatapnaya.

"Belum."

Hana membalas tatapan Samuel. "Kamu tidak makan dengan kekasihmu?"

"Cemburu?" Samuel menyangga kepalanya yang menghadap pada Hana dengan kepalan tangannya.

"Cemburu?" Samuel menyangga kepalanya yang menghadap pada Hana dengan kepalan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita berbadan dua itu menyipitkan matanya lalu tersenyum remeh pada Samuel. "Kamu berharap aku cemburu? Simpan saja dalam mimpimu. Aku hanya bertanya kamu sudah makan atau belum dan kamu menjawab belum. Padahal kamu baru saja bersama kekasihmu, kupikir seharusnya kalian makan malam bersama." Setelah menyelesaikan kalimatnya, Hana kembali menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

Samuel tersenyum, wanita ini ternyata cerewet juga. "Clarine pulang dari kantorku tadi sore. Hari ini aku lembur."

Hana hanya menganggukkan kepalanya paham.

Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang