Cepet banget kan updatenya. Ada yang mikir diprank?🤣
Happy reading 🥰
Pintu berwarna abu-abu tua itu dibuka dari luar dan memunculkan seorang pria dengan setelan jas gelap yang elegan. Pria itu berjalan menghampiri meja kerja atasannya. "Tuan, Nona Hana mengajukan gugatan cerai."
Pria yang disapa tuan itu menghentikan gerakan tangannya di atas tumpukan dokumen. "Kapan?"
"Dua hari yang lalu."
Pria dengan kaca mata baca itu meletakkan penanya dengan tenang, kemudian menyatukan kedua tangannya membentuk kepalan yang menopang dagu. "Beri tahu aku lagi saat mereka sudah resmi bercerai."
"Baik, Tuan."
"Masih menyimpan data wanita itu?"
Pria berusia tiga puluhan itu mengangguk. "Masih, Tuan. Beserta semua skandalnya yang belum pernah diketahui media."
"Erick, sebarkan beberapa foto ringan setelah Hana resmi bercerai. Lalu terima tawaran kerjasama dengan JA Company."
"Baik, Tuan."
"Itu saja, kamu bisa kembali sibuk."
Tangan kanan pria itu berbalik pergi meninggalkan ruangan.
Pria dengan garis rahang tegas itu memutar kursi kebesarannya, menatap ke luar jendela kaca yang menyuguhkan pemandangan kota dengan gedung-gedung pencakar langit.
Ada senyum kilat yang tak sampai mata saat pria itu selesai berpikir sejenak.
***
Sekali lagi Hana menggelengkan kepalanya melihat ruang tengah apartemennya yang berubah menjadi markas ketiga sahabatnya. Ada banyak bungkus makanan ringan dan beberapa kaleng soda di sana.
"Kapan kalian akan pulang? Ini sudah malam." Hana melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Perayaan untuk akta ceraimu," jawab Ricky sembari mengangkat kaleng sodanya pada Hana yang sedang memberesi bekas makan mereka di dapur.
Hana mendengkus. "Kalian sangat bersenang-senang."
"Oh, ayolah. Jangan menggerutu lagi, mungkin secepatnya kamu akan pulang ke Bali, kan?" tanya Dini dengan mengedipkan sebelah matanya pada Ricky. "Kita harus menikmati kebersamaan ini."
Helaan napas Hana suapkan ke udara, proses perceraiannya telah selesai kurang dari dua bulan. Awalnya memang Samuel sedikit mempersulit prosesnya dan masih mengganggu Hana, tapi begitu Hana mengancamnya dengan akan membongkar perselingkuhannya dengan Clarine ke media, Samuel menjadi patuh dan kooperatif mengikuti proses sidang.
Hana tahu Samuel begitu menjaga Clarine, ia tak punya apa-apa untuk diperlihatkan kepada media. Namun, Samuel mengira Hana memiliki sesuatu yang bisa merusak namanya dan Clarine.
"Hana, cepat kemari!" ucap Gabriel sedikit heboh dengan melihat ponselnya yang sedari tadi ia mainkan.
"Ada apa?" tanya Dini begitu penasaran dan bersama Ricky mendekat ke arah Gabriel.
"Astaga! Ini apa?" pekik Dini.
Hana melongok dari dapur. "Kenapa kamu heboh begitu?"
"Cepat ke sini!" perintah Gabriel tak bisa bersabar lagi.
Hana menyimpan piring terakhir yang telah ia keringkan dan berjalan untuk bergabung dengan teman-temannya. Ketiga orang rusuh itu tampak berkomat-kamit memberikan komentar pada apa yang sedang mereka lihat di layar ponsel Gabriel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...