Baca doa, tap 🌟 dan silakan membaca.
Jangan lupa tinggalkan komentar setelah baca dan kasih tahu Kiran kalau ada typo. Thanks.Happy reading 😍
Hana mengangguk lemah. "Aku bertunangan dua tahun lalu dengannya, sampai sekarang."
Samuel menggeleng tak habis pikir pada wanita yang telah ia nikahi ini.
"Kami sepakat bertunangan diam-diam. Hanya aku, dia, ibunya, ayah dan ibuku juga Gabriel yang tahu. Kami berpacaran lima tahun lalu. Saat aku wisuda, dia menyatakan perasaannya dan ingin mengikatku dengan pertunangan. Selama ini kami menjalin hubungan diam-diam karena ayahnya tidak suka dia berpacaran apalagi sampai menikah muda. Sampai dua tahun yang lalu dia harus pergi ke Canada setelah terpilih menjadi salah satu perancang bangunan laboratorium di atas laut yang diperkirakan pembangunannya akan selesai tahun ini. Padahal saat itu kami sedang senang-senangnya dengan status baru yang lebih serius itu." Hana menatap Samuel dan tersenyum kecil. Mereka sama-sama menikah saat sudah bertunangan dengan orang lain. Mereka juga sangat mencintai pasangan masing-masing.
"Lalu apa yang akan kamu katakan saat dia kembali? Kita sudah menikah."
"Bulan ini dia berencana pulang untuk pernikahan kakaknya, tapi dia belum dapat izin sampai hari ini. Kemungkinan dia tidak jadi pulang. Akhir tahun ini dia benar-benar akan pulang dan menikahiku. Aku belum memikirkan kata-kata yang tepat untuk menyambutnya nanti."
Samuel terkekeh, mengasihani nasib aneh Hana. "Kamu benar-benar luar biasa. Menikah saat masih berstatus tunangan orang. Bahkan cincinnya kamu sandingkan dengan cincin pernikahan kita."
Hana tersenyum kecut. "Maka dari itu aku ingin membuat semuanya lebih jelas. Aku masih punya waktu empat bulan. Selama itu, aku sudah bertekad tidak akan menghubunginya dan berbuat baik padamu. Mungkin perasaanku akan berubah."
"Terlalu berisiko. Kenapa tidak membicarakan ini dulu padaku? Kamu benar-benar tidak mengasihani hatimu."
"Maka dari itu kamu juga harus menjauh sementara dari kekasihmu. Kita jalani rumah tangga yang sesungguhnya selama empat bulan. Kamu bilang tidak akan keberatan jika sampai jatuh cinta padaku. Kurasa bukan masalah. Melepaskan orang yang kita cintai sejenak untuk belajar mencintai pasangan. Jika dalam empat bulan nanti di antara kita tidak ada perubahan, kamu bisa menceraikanku dan menikahi Clarine. Aku sangat berharap kamu setuju."
Samuel terdiam beberapa saat. Menimbang lagi perkataan Hana yang sebenarnya tidak ada salahnya. Mereka sama-sama berkorban dan berjuang. Tanpa sadar Samuel menatap perut Hana. Ada makhluk tak berdosa yang sedang tumbuh di sana. Tapi apakah bisa ia tidak menghubungi Clarine selama empat bulan?
"Sam."
Samuel menggeleng. "Aku baru saja berbaikan dengan Clarine. Kurasa perasaan cintamu pada tunanganmu dan perasaan cintaku pada Clarine ada di level yang berbeda. Bagaimana bisa kamu dengan mudahnya berkata ingin berpindah? Perasaan tidak sesederhana itu, Hana."
Hana menatap Samuel dengan serius. "Kamu bisa mengatakan padanya tentang kesepakatan kita. Apa kamu tidak percaya dengan garis jodoh dan takdir?" Hana tak tahu kenapa ia bisa merendahkan dirinya sampai di sini. Baru tadi sore ia yakin tidak punya perasaan apa pun pada Samuel saat melihat suaminya itu berpelukan dengan wanita lain, tapi kenapa sekarang ia seperti mengemis kesempatan pada Samuel?
Apa Hana memikirkan bayi di perutnya dan mulai ingin egois?Samuel menggeleng lagi. "Aku tidak bisa menyakitinya."
Hana memejamkan matanya sejenak. Muak. Sudah cukup! Ia memperingati dirinya sendiri untuk sampai di sini saja. Hana masih punya harga diri. Ia tak mengatakan apa pun lagi dan membaringkan tubuhnya dengan mata yang langsung terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...