Demi apa udah update lagi🤣
Makanya jangan malas kasih komen dan vote kalian tuh biar yang nulis tambah semangat 😆
Happy reading 🥰
"Nyalimu cukup besar berani datang ke sini setelah apa yang kamu lakukan pada putriku," kata Johnny dengan suara yang kelewat tenang.
"Saya hanya ingin bertemu dengan Hana." Samuel mati-matian menahan rasa bencinya melihat orang-orang ini. Johnny Wu yang telah membuat keluarganya berantakan, hidupnya entah bisa bertahan sampai kapan jika keadaan perusahaannya tidak segera pulih.
Samuel juga membenci Alan. Jika saja pria itu tidak kembali di hidup Hana, Samuel yakin Hana pasti bersedia kembali padanya. Samuel tahu sekali Hana takut membesarkan anaknya sendiri.
"Hana tidak sudi bertemu denganmu. Enyahlah." Johnny menatap Samuel malas.
"Anda bahkan belum bertanya padanya."
Alan tersenyum remeh. "Samuel Atmaja, jika kamu masih memiliki malu, silakan tinggalkan tempat ini dan jangan mencoba untuk mengganggu Hana lagi. Hana sudah bahagia dengan hidupnya sekarang. Jika tidak bisa membahagiakannya, jangan membuatnya sedih."
"Aku dan Hana hanya mengalami banyak kesalahpahaman. Hana akan mengerti jika aku menjelaskannya." Samuel bersikeras.
Alan menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Kamu sudah berjanji jika dia mau menemui ibumu sekali lagi, kamu akan meninggalkannya. Tidak akan lagi mengganggu hidupnya. Apa bahkan sekarang ucapanmu sama sekali tidak bisa dipercaya?"
"Alan, ini bukan urusanmu! Kamu hanya orang luar dalam hubungan kami!" Samuel menahan rasa geramnya pada Alan. Jika tidak ada Johnny Wu, Samuel mungkin sudah melayangkan sebuah pukulan padanya dan menerobos masuk.
"Bagaimana bisa bukan urusanku?" tanya Alan dengan nada meledek. "Wanita yang ingin kamu ganggu adalah wanitaku. Jika undangannya sudah jadi nanti, aku akan mengirimkannya kepadamu."
"Apa maksudmu?" tanya Samuel sedikit tidak mengerti. Alan berani mengatakan hal itu di depan Johnny Wu, berarti yang Alan maksud wanitaku tidak sesederhana teman dekat atau kekasih biasa.
Samuel bertanya-tanya apakah Hana semudah itu membuka hatinya untuk seorang pria? Mereka baru saja bercerai.
"Alan, masuklah. Biar ayah yang bicara dengannya." Johnny Wu yang sudah sangat muak dengan Samuel akhirnya angkat bicara.
Alan mengangguk. "Baik, Ayah." Alan kemudian masuk ke dalam apartemen. Ia melirik ke arah dapur dan melihat Hana masih asyik bercanda dengan Rosa sembari memasak.
Ia duduk di sofa dan memperhatikan Johnny yang sedang berbicara dengan Samuel.
"Aku sampai sekarang tidak mengerti mengapa ada orang yang bisa seburuk itu memperlakukan putriku," kata Johnny dan menarik sedikit daun pintu agar Hana tidak melihat jika ada yang datang.
Mengingat Samuel mungkin masih akan menyakiti perasaan Hana.
"Kami mengenal tiba-tiba karena kecelakaan. Aku dan Hana sama-sama terkejut dengan status bayi di antara kami. Tuan Wu, sebelumnya aku dan Hana sama-sama memiliki tunangan. Hanya saja perasaan Hana pada Alan mungkin tidak sedalam perasaanku pada Clarine, jadi dia lebih cepat memutuskan Alan."
Johnny Wu tersenyum kecil. Ia merasa perkataan Samuel yang sama sekali tidak terdengar ada penyesalan itu sangat konyol. "Samuel Atmaja, mungkin seseorang harus memberitahumu secara jelas. Dari awal hingga detik ini, Hana tidak pernah mengurangi rasa cintanya pada Alan jika kamu ingin tahu."
Samuel mengepalkan tangannya.
"Kamu terlalu percaya diri jika berpikir Hana sempat menyukaimu. Dibandingkan denganmu, Alan jauh lebih bertanggung jawab. Aku tidak perlu laki-laki pecundang sepertimu ada di sisi putriku. Untuk yang terakhir kalinya, jika kamu tidak ingin menjadi gelandangan, jangan pernah lagi memikirkan Hana dalam hidupmu. Meskipun sedetik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Romance"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...