Chapter 59-Luka di Lemari Hati Hana

3.1K 562 67
                                    

On the way 200k viewers🥰💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

On the way 200k viewers🥰💖

Love kalian banyak-banyak tapi votenya jomplang banget nih 😆

Chapter terakhir dibaca lebih dari seribu dan votenya nggak ada 500🤭

Chapter ini vote tembus 700 kasih double update!

Happy reading 🥰

Gabriel keluar dari apartemen Hana dan turun ke lobi. Ia tidak langsung menghidupkan mesin mobilnya ketika sudah duduk di belakang kemudi.

Pria itu membuka kaca jendela mobil dan mengeluarkan bungkus rokoknya. Melihat isi di dalamnya, Gabriel menghela napas. Ia baru sadar akhir-akhir ini lebih sering merokok daripada sebelumnya.

Diambilnya sebatang rokok dan langsung menyulutnya dengan korek api. Gabriel menghisap dalam-dalam rokoknya, kemudian mengembuskan asapnya keluar jendela.

Kepulan asap rokok yang berkali-kali ia hasilkan sedikit memperbaiki suasana hati dan pikiran Gabriel.

Tatapannya menyapu suasana apartemen yang sepi. Sudah tidak terlihat satu orang pun di sana.

Setelah merokok, kesadaran Gabriel lebih baik. Ia sama sekali tidak mengantuk.

Pria itu mematikan rokoknya yang tinggal setengah kemudian merogoh saku jaketnya untuk mengambil ponsel.

Ia mencari di buku kontak sejenak sebelum menemukan sebuah kontak yang ia sendiri lupa kapan mereka terakhir berhubungan.

Gabriel tak ragu-ragu lagi ketika menekan tombol panggil dan ia menunggu.

Tak sampai deringan ketiga, panggilannya diterima dari seberang.

"Itu Anda?" tanya Gabriel tanpa berniat basa-basi. Ia yakin memang dia pelakunya, jadi Gabriel tidak perlu menjelaskan lebih banyak orang di seberang sana pasti paham apa yang ia maksud.

"Di Indonesia sedang tengah malam, kan? Kamu benar-benar berdedikasi."

"Kenapa Anda melakukannya?" Gabriel tidak dalam suasana hati ingin membuang-buang waktu dengan basa-basi tak berguna.

"Selain sangat mengenal putriku, kamu juga sangat memahamiku," kata orang di seberang sana dengan suara yang berwibawa dan santai. "Aku sedikit terkesan."

"Anda tidak seharusnya melakukannya."

"Lalu aku harus mengandalkan pria sepertimu untuk putriku? Kamu telah gagal menjaganya, Gabriel. Jangan lupa apa yang sudah terjadi, semuanya karena kecerobohanmu!"

Gabriel tidak perlu diingatkan lagi. Bahkan setiap detik hidup yang ia jalani sekarang, hanya ada rasa penyesalan kepada Hana tentang apa yang menimpa wanita itu. Gabriel di dalam hatinya masih menyalahkan semuanya pada dirinya sendiri. Dirinya memiliki andil paling besar atas pertemuan Hana dan Samuel.

Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang