Update cepet! Bilang apa?🤣
Happy reading 😍
"Hana, bagaimana bisa kamu lebih memilih pria kasar sepertinya dan meninggalkan Kak Alan yang sangat mencintaimu!"
Hana menatap Revan sendu. Menikah dengan Samuel adalah kesalahannya. Jika saja dulu ia tidak terlalu berharap pada pria itu yang bahkan tak paham arti tanggung jawab, mungkin saja saat ini hidupnya masih tenang seperti dulu. Menantikan buah hatinya bersama orang-orang yang tulus menyayanginya.
Ia tidak pernah memilih antara Alan atau Samuel, yang Hana tahu dulu adalah ia harus bersama ayah dari anaknya.
"Mendengarmu memanggilku tanpa embel-embel kak membuatku sadar, luka yang aku torehkan pada keluarga kalian sangat dalam." Hana tersenyum kecut. "Revan, terima kasih karena sudah menolongku dua kali hari ini. Tapi kurasa hubunganku dengan Samuel bukan urusanmu."
Revan memicingkan matanya kesal dan mengulurkan tangannya. "Aku ingin mengambil flashdisk di saku jeketku."
Hana buru-buru melepaskan jaket Revan dan mencari flashdisk di saku jeket itu. Tangannya yang agak gemetar karena kedinginan terulur untuk memberikan beda kecil itu pada pemiliknya. "Jaketmu aku cuci dulu, ya."
Revan merebut flashdisk dan jeketnya begitu saja. "Kuharap, ini adalah pertemuan terakhir kita," katanya dingin dan langsung membalik tubuhnya untuk pergi.
Saat baru akan membuka pintu apartemen Hana, dia berhenti. Masih dalam posisi memunggungi mantan tunangan kakaknya itu, Revan berucap, "Hubungi saja teman-temanmu untuk menginap jika kamu takut diganggu oleh pria itu lagi."
"Revan," panggil Hana saat Revan hampir membuka pintu. "Pinjami aku ponsel sebentar. Tas dan ponselku masih ada di rumah Samuel."
Revan menoleh sedikit dengan mata yang semakin memicing. "Jangan bilang setelah bertengkar dengan suamimu kamu akan menghubungi Kak Alan!"
Hana menggelengkan kepalanya cepat. "Aku tidak akan menggangu hidup Alan, Rev. Aku hanya akan menghubungi Gabriel."
"Biar aku yang menghubunginya." Setelah mengatakannya, Revan benar-benar keluar dari apartemen Hana.
Di depan sana ia masih melihat Samuel, tapi Revan mengabaikannya dan langsung berjalan menuju lift. Ia berpikir beberapa hal tentang hubungan Hana dan suaminya. Samuel bahkan tidak masuk ke apartemen Hana, apakah pria itu tidak tahu password-nya?
Hubungan keduanya membuat Revan penasaran. Kata-kata Samuel soal putus dengan wanita yang namanya bahkan sudah tidak bisa Revan ingat itu membuat ia agak marah.
Revan kecewa pada Hana, sangat. Tapi mengetahui fakta bahwa pernikahan wanita itu tidak sehat juga semakin membuat hatinya kecewa. Selain meninggalkan Alan bersama pria lain, di mata Revan, Hana tidak pernah membuat kesalahan apa pun padanya.
Dia adalah wanita baik. Wanita pengertian dan sabar bahkan saat harus berhubungan jarak jauh dengan kakaknya selama bertahun-tahun.
Alan telah mengatakan kebenarannya pada Revan agar pemuda itu menghilangkan rasa bencinya pada Hana. Namun, masih ada rasa kecewa saat tahu Hana tidak bisa menjaga dirinya hingga hamil bersama pria yang sebelumnya sama sekali tidak Hana kenal.
Betapa bodohnya, Revan memaki di dalam mobil. Mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi karena perasaan di dalam hatinya sedang tidak karuan.
Perlahan saat ia bisa menguasai diri, Revan menghubungi Gabriel.
"Revan, ada apa? Sudah lama kamu tidak pernah menghubungiku." Gabriel di seberang sana terkejut saat mendapati panggilan dari Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Who You Love (Pindah ke Kubaca dan Icannovel)
Roman d'amour"Ini terlalu lama, Sam. Pada akhirnya kamu tetap harus memilih antara aku atau Clarine. Jangan egois dengan berpikir kamu bisa memiliki keduanya." "Aku tahu. Aku sangat paham perasaanmu, Hana. Clarine sangat penting bagiku, tapi... aku mungkin harus...